BANJAR, RADARTASIK.ID – Karya tangan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjar semakin mendapat perhatian.
Produk keripik singkong Lapas Banjar hasil olahan warga binaan kini berhasil menembus ritel dan toko modern.
Ini menjadi bukti nyata bahwa upaya pembinaan yang dilakukan oleh Lapas Banjar mampu memberikan dampak positif, tidak hanya bagi penghuni, tetapi juga bagi perekonomian lokal.
Baca Juga:Tembok Dapur Rumah Warga Kota Banjar Ambruk Diterpa Hujan Deras, Penghuni BerlarianPangkalan LPG 3 Kg di Kota Banjar Dibobol Maling, Ratusan Tabung Gas Raib
Tutut Prasetyo, Kepala Lapas Kelas IIB Banjar, melalui Kepala Subseksi Kegiatan Kerja (Kasubsi Giatja), Dony Irawan, menjelaskan, produk keripik singkong tersebut memiliki cita rasa khas yang menjadi daya tarik utama bagi konsumen.
Dengan begitu, produk ini berhasil menembus pasar toko modern berkat kolaborasi yang terjalin dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Banjar.
Produk keripik singkong ini diproduksi secara rutin oleh warga binaan, dengan hasil sekitar satu kuintal per bulan.
Keberadaan bahan baku yang melimpah, yaitu singkong, menjadi faktor penting yang mempermudah proses produksi.
Singkong tersebut ditanam langsung oleh warga binaan di sekitar Lapas Banjar, menjadikannya bahan baku yang ekonomis dan mudah didapat.
Upaya ini diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap produktivitas warga binaan.
Dengan memanfaatkan waktu mereka untuk menciptakan produk bernilai ekonomi tinggi, diharapkan mereka dapat membawa keterampilan baru yang bermanfaat setelah masa pembinaan selesai.
Baca Juga:Kelola Laporan Keuangan dengan Software Penagihan dan FakturSiaga Bencana Musim Hujan: Polres Banjar Bersiap Hadapi Potensi Pohon Tumbang, Banjir, dan Longsor
Dony Irawan juga menyatakan bahwa ini adalah langkah awal, dan Lapas Banjar berencana untuk terus mengembangkan produk lainnya yang memiliki potensi pasar yang luas.
”Kita akan terus menghadirkan produk-produk lainnya,” tuturnya, Minggu, 9 November 2025.
Tidak hanya berfokus pada produk keripik singkong, Lapas Banjar juga aktif mengenalkan hasil karya warga binaan melalui berbagai pameran dan event lainnya.
Langkah ini bertujuan agar produk mereka lebih dikenal masyarakat luas dan mendapatkan apresiasi lebih.
Selain keterampilan dalam pembuatan produk olahan makanan, warga binaan juga mendapatkan pembinaan dalam bidang perikanan dan pertanian.
Pembinaan ini menjadi bagian penting dalam upaya untuk menciptakan kemandirian dan bekal hidup bagi mereka ketika kembali ke masyarakat setelah masa hukuman selesai. (Anto Sugiarto)
