Situasi ini, menurut Balzarini, menjadi sinyal kuat bahwa Juventus membutuhkan sosok kreatif untuk mengatur serangan.
Dalam bagian penutup kolomnya, Balzarini melontarkan usulan menarik: merekrut kembali Miralem Pjanic.
Gelandang asal Bosnia itu kini berstatus tanpa klub setelah meninggalkan Sharjah FC di Uni Emirat Arab pada pertengahan 2024.
Baca Juga:Jadi Incaran Inter dan AC Milan, Mario Gila Ragu Perpanjang Kontrak dengan LazioJuventus Incar Frattesi, AC Milan Siap Tampung Striker Gagal West Ham dan Atlético Madrid
“Juventus perlu meningkatkan kualitas di lini tengah. Mengapa tidak mencoba membawa kembali Pjanic?” sarannya.
“Ia masih punya visi bermain dan kemampuan distribusi bola yang bisa mempercepat tempo serangan. Dengan status bebas transfer, risikonya juga minim,” tutupnya.
Miralem Pjanic bergabung dengan AS Roma pada 2011 dari Lyon dan segera menjadi salah satu motor utama lini tengah Giallorossi.
Selama lima musim di ibu kota Italia, ia dikenal lewat visi permainan tajam, umpan akurat, dan tendangan bebas mematikan.
Bersama Roma, Pjanic mencatat lebih dari 150 penampilan dan menjadi simbol kreativitas di era kepelatihan Rudi Garcia sebelum kemudian dijual ke Juventus.
Pjanic, yang kini berusia 34 tahun, pernah membela Juventus antara 2016–2020 dan menjadi bagian penting dalam era kejayaan Massimiliano Allegri.
Ia dikenal memiliki kemampuan umpan jarak jauh dan penguasaan bola yang solid — kualitas yang saat ini terasa hilang di lini tengah Bianconeri.
Baca Juga:AS Roma Semakin Bergaya Gasperini: Dominan dan Tajam Menciptakan PeluangFranco Ordine: Laga Lawan Parma Lebih Penting dari Derby della Madonnina
Balzarini menilai, meski tidak lagi muda, Pjanic bisa menjadi solusi sementara hingga akhir musim.