RADARTASIK.ID – Saat ongkos kirim produk justru lebih mahal dari biaya produksinya, di situlah strategi efisiensi logistik UMKM menjadi kunci agar bisnis kecil tetap bernapas lega di tengah tingginya biaya distribusi nasional.
Dilansir dari kanal Link UMKM, tantangan logistik di Indonesia bukan sekadar urusan jalan rusak atau kemacetan, tapi juga menyangkut efisiensi rantai pasok yang masih jauh dari ideal.
Data menunjukkan, biaya logistik Indonesia mencapai 14,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand yang berada di kisaran 8–10%.
Baca Juga:Kombinasi Sempurna! Samsung Galaxy M17 5G Hadirkan Performa, Kamera, dan Daya Tahan AndalVivo Y19s 5G Bakal Bersaing di Kelas Menengah, Kinerja Stabil dan Daya Tahan Baterai Seharian Jadi Andalan
Kondisi ini menjadi beban besar bagi pelaku UMKM, karena biaya kirim produk bisa memengaruhi harga jual, margin keuntungan, bahkan keberlanjutan usaha.
Bagi pelaku usaha yang baru merintis, cara menekan biaya kirim produk bukan hanya soal mencari jasa pengiriman termurah, tetapi juga tentang bagaimana mengatur strategi distribusi secara lebih cerdas dan terukur.
Salah satu solusi logistik bagi UMKM Indonesia adalah dengan memanfaatkan kurir lokal yang memiliki jangkauan fleksibel dan tarif kompetitif.
Selain itu, UMKM juga bisa bergabung dalam sistem pengiriman gabungan atau shipment consolidation agar beban ongkos kirim dapat dibagi dengan pelaku usaha lain.
Pendekatan kolaboratif ini terbukti mampu memangkas biaya logistik hingga 20 persen, terutama bagi pelaku usaha yang berada di daerah dengan akses terbatas.
Namun, kunci utama efisiensi logistik justru terletak pada penerapan teknologi logistik digital untuk UMKM yang memungkinkan pelaku usaha melacak pengiriman secara real time, mengatur stok, serta memperkirakan permintaan pasar dengan akurat.
Digitalisasi logistik tidak hanya mempermudah operasional, tapi juga membuka peluang bagi UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa terbebani biaya tambahan.
Baca Juga:Diprediksi Bawa Desain Flagship, Infinix Note 60 Ultra Disebut Bakal Jadi Game Changer di 2026Dibanderol Mulai 5 Jutaan! Ini Keunggulan Vivo V60e Yang Banyak Disukai Pengguna
Meski begitu, tantangan biaya distribusi nasional masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah dan sektor swasta.
Infrastruktur yang belum merata, sistem transportasi darat yang mahal, dan minimnya integrasi antarmoda membuat biaya logistik di Indonesia tetap sulit ditekan secara signifikan.
Namun, dengan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan logistik, dan pelaku UMKM, harapan untuk menurunkan biaya distribusi bukanlah hal yang mustahil.
