Posko tersebut dilengkapi dengan berbagai perlengkapan penanganan darurat, mulai dari tenda pengungsian, perahu karet, alat pemotong pohon, hingga kendaraan taktis.
Alat berat pun disiagakan di kawasan rawan longsor seperti Salawu dan sekitarnya.
Asep menegaskan, Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di Jawa Barat.
Baca Juga:Jalan Penghubung Desa di Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya Tertimbun Longsor, Akses Lalu Lintas TertutupReaktivasi Stasiun Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya Harus dengan Penghitungan Matang, Ini Kata DPRD
Ia menilai, kondisi geografis yang didominasi perbukitan dan banyaknya aliran sungai membuat Tasikmalaya rentan terhadap bencana alam, terutama saat cuaca ekstrem melanda.
Menurutnya, pemerintah bersama Forkopimda terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan agar penanganan bencana bisa dilakukan secara cepat dan tepat.
”Bencana bisa terjadi kapan saja, terlebih saat cuaca ekstrem,” ungkapnya.
Ia menilai pengecekan personel dan peralatan merupakan langkah antisipatif penting untuk menjamin keselamatan masyarakat sekaligus meminimalkan kerugian.
Asep menekankan bahwa apel siaga dan pengecekan kesiapan bukan dimaksudkan untuk ”menantang” bencana, melainkan memastikan seluruh unsur telah siap menghadapi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi kapan saja. (Ujang Nandar)
