TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ancaman cuaca ekstrem masih membayangi wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Hujan deras disertai petir dan angin kencang diperkirakan akan terus terjadi hingga Desember mendatang.
Pemerintah dan masyarakat diminta tetap waspada mengingat sejumlah bencana telah melanda berbagai daerah dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga:Jalan Penghubung Desa di Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya Tertimbun Longsor, Akses Lalu Lintas TertutupReaktivasi Stasiun Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya Harus dengan Penghitungan Matang, Ini Kata DPRD
Waspada Longsor dan Banjir
Ketua Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tasikmalaya, Jembar Adisetya, menyampaikan, sepanjang Oktober 2025 tercatat ada 13 kejadian bencana alam yang dipicu kondisi cuaca ekstrem.
Berdasarkan data Tagana, bencana tersebut terdiri dari empat titik longsor, tujuh kejadian angin kencang, satu titik banjir, serta satu banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Sukaratu.
Dari total peristiwa itu, dua warga dilaporkan mengalami luka-luka, tiga rumah mengalami kerusakan berat, satu rumah berstatus terancam, lima rumah rusak sedang, dan 19 rumah lainnya rusak ringan.
Selain itu, banjir juga sempat menggenangi 19 rumah warga di wilayah terdampak.
Tak hanya permukiman, sejumlah fasilitas umum juga mengalami kerusakan.
Empat titik jalan rusak, empat jaringan irigasi terdampak, serta beberapa wilayah mengalami gangguan pada jaringan listrik akibat terjangan angin kencang dan hujan lebat.
Menurut Jembar, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa potensi hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga akhir tahun.
Daerah yang memiliki kontur perbukitan dan berada di sekitar aliran sungai disebut memiliki risiko lebih tinggi terhadap bencana seperti longsor dan banjir bandang.
Baca Juga:Percuma Ngutang, Jalan Rusak di Kabupaten Tasikmalaya 541 Kilometer, Pinjaman Hanya Cukup untuk 44 KilometerKorban KDRT di Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya Tak Hadiri Rekonstruksi
Ia pun mengimbau agar masyarakat tetap siaga dan tidak lengah menghadapi kondisi ini.
”Kami berharap tidak terjadi bencana besar” ujar Jembar, Sabtu, 8 November 2025.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya juga mengingatkan warga agar segera melapor kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, atau pemerintah desa setempat apabila menemukan tanda-tanda potensi bencana.
Beberapa indikator yang perlu diwaspadai antara lain munculnya retakan tanah, meningkatnya debit air sungai, serta kondisi pohon yang tampak rawan tumbang.
Sementara itu, Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, telah meninjau kesiapan Posko Siaga Bencana Polres Tasikmalaya yang berlokasi di Pos Tapal Kuda, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, pada Kamis, 6 November 2025.
