RADARTASIK.ID – Nama Simone Lontani mulai mencuri perhatian publik sepak bola muda Italia.
Striker kelahiran 2008 milik Akademi AC Milan ini menjadi salah satu pemain yang menonjol dalam skuad Italia U-17 di Piala Dunia U-17 2025.
Dalam dua laga pembuka turnamen, tim asuhan Massimiliano Favo tampil impresif. Setelah mengalahkan tuan rumah Qatar di laga debut, kemenangan telak 4-0 atas Bolivia untuk memastikan langkah Italia ke babak 16 besar.
Baca Juga:Parma vs AC Milan: Allegri Ingin Akhiri Kutukan Milan Lawan Tim Papan BawahMedia Italia: Sandro Tonali Beri Tahu Rekannya di Newcastle Ingin Kembali ke AC Milan
Selain Samuele Inacio—putra mantan pemain Serie A, Pià—yang menjadi bintang utama, sorotan juga tertuju pada Simone Lontani, pencetak gol kedua Italia melawan Bolivia.
Lontani lahir di Gambettola, sebuah kota kecil di provinsi Forlì-Cesena, pada 18 Januari 2008.
Sejak kecil, ia sudah akrab dengan sepak bola dan sering tampil dengan senyum lepas di lapangan, seperti diceritakan ayahnya.
Dalam berbagai foto masa kecilnya, Lontani tampak mengenakan jersey AC Milan—klub yang kelak menjadi takdirnya.
Ia memulai karier di akademi Cesena, klub yang membesarkannya hingga musim panas 2022.
Saat itu, Milan meminjamnya untuk memperkuat tim U-15. Performa apiknya membuat Rossoneri tak ragu mempermanenkan statusnya pada akhir musim.
Di sanalah karier Lontani mulai menanjak tajam.
Perbandingan dengan Francesco Camarda sulit dihindari. Keduanya sama-sama kelahiran 2008, mengenakan seragam AC Milan, dan produktif di level usia muda.
Baca Juga:Marotta Utus Pencari bakat Inter Amati Kiper Cagliari, AC Milan Incar Striker Muda ParmaAS Roma Siapkan Kontrak 3 Tahun untuk Dybala, Agen Akui AC Milan Pantau Joaquin Panichelli
Namun karakter mereka di lapangan berbeda. Camarda dikenal sebagai striker klasik di kotak penalti, sedangkan Lontani lebih fleksibel.
Ia bisa bergerak di seluruh lini depan, mencari ruang, dan memanfaatkan kecepatan serta insting golnya.
Gaya bermainnya membuat Lontani lebih mirip penyerang modern—bukan sekadar finisher, tapi juga kreator peluang.
Musim 2024/2025 lalu, ia menutup kompetisi dengan catatan 16 gol dalam 30 pertandingan, termasuk debut di tim Primavera dan Liga Remaja.
Salah satu momen paling berkesan adalah gol salto spektakuler ke gawang Inter dalam derby Milan muda.
Setelah menerima umpan silang dari Nolli, Lontani melompat di udara dan mengeksekusi bola dengan gaya akrobatik yang viral di media sosial.
