TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rumah sederhana milik Agus Sopyan (39) di RW 02, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, kini hanya tersisa puing.
Bangunan tua berusia lebih dari 40 tahun itu ambruk dua kali dalam dua hari berturut-turut akibat hujan deras disertai angin kencang pada akhir Oktober lalu.
Sebelum peristiwa itu, Agus sudah mengkhawatirkan kondisi rumahnya yang mulai retak di bagian kamar.
Baca Juga:Kelola Laporan Keuangan dengan Software Penagihan dan FakturJabatan Abadi: Sang Pelaksana Segala Tugas di Kota Tasikmalaya!
Ia menyadari tanda-tanda kerusakan sudah tampak, namun keterbatasan ekonomi membuatnya tak mampu memperbaiki.
”Dari awal dinding kamar sudah retak, kayaknya udah mau mulai roboh. Saya takut kalau kenapa-kenapa dengan kami sekeluarga,” ungkapnya saat ditemui Radartasik.id, Sabtu, 8 November 2025.
Peristiwa pertama terjadi pada 20 Oktober sore, ketika hujan deras dan angin kencang melanda kawasan tersebut.
Bagian depan rumah warisan itu tiba-tiba roboh.
Saat kejadian, di dalam rumah masih ada tiga orang keluarga kakaknya, sementara Agus sendiri sudah lebih dulu mengungsi ke rumah saudara di dekat situ.
”Setelah roboh pertama, saya minta kakak ikut numpang juga, takut kenapa-kenapa. Tapi besoknya Subuh malah roboh lagi, yang kedua kalinya,” tutur Agus.
Kini Agus dan keluarganya menumpang di rumah kerabat.
Namun, ia mengaku tak enak hati karena sudah lama bergantung pada saudara, sementara kondisi ekonominya kian sulit.
”Saya ingin rumah diperbaiki, tapi gak punya uang. Hasil dari kerja parkir saja tidak mencukupi. Saya mohon pertolongan, kepada pemerintah, wali kota, atau siapa pun, tolong bantu saya dan keluarga saya,” pintanya lirih.
Baca Juga:Plaza Asia Tasikmalaya Bedah Rumah Warga, Langkah Sosial yang Mengubah Kehidupan RoniKota Tasikmalaya Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Rumah tersebut merupakan peninggalan turun-temurun dari neneknya, kemudian diwariskan kepada ibunya, dan akhirnya kepada Agus serta saudaranya.
Sejak lama, kondisi bangunan rumah warga miskin di Kota Tasikmalaya itu tidak pernah mendapat perbaikan besar.
Keterbatasan biaya membuat dinding dan atap dibiarkan terus rapuh diterpa waktu.
Ketua RW 02 Sukarasa, Asep WK, membenarkan, pihaknya telah berupaya menindaklanjuti laporan warga tersebut ke berbagai pihak.
”Saya sudah koordinasi dengan Pak RT dan melaporkan ke pihak kelurahan. Bahkan ke BPBD dan LPM juga sudah disampaikan. Kami dorong agar bisa diajukan ke Baznas,” ujar Asep.