Potensi Ekonomi Lokal: Peternak Muda Blitar Sukses Kembangkan Usaha Ayam Petelur dari Lereng Gunung Kelud

Ekonomi lokal
Potensi Ekonomi Lokal: Peternak Muda Blitar Dorong Produksi Telur dari Lereng Gunung Kelud. Foto: youtube
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Tak banyak anak muda yang berani mengambil langkah besar seperti Yoga Dwi Sasana Putra, warga Desa Gadungan, Dusun Sukosari, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, yang kini sukses mengembangkan usaha ayam petelur di Blitar.

Kisah ini dilansir dari kanal Pecah Telur, yang menyoroti perjalanan luar biasa seorang pemuda yang memilih kembali ke desa untuk memulai usaha mandiri setelah gagal bekerja di luar negeri.

Yoga memulai usaha peternakan ayam petelur sekitar dua tahun lalu tanpa pengalaman sedikit pun di bidang peternakan.

Baca Juga:Harga Emas Hari Ini 8 November 2025 Naik Lagi! Simak Rincian Terbaru Antam, UBS, dan Galeri 24Banyak Upgradenya! Redmi Note 15 5G Tawarkan Performa Gaming Bertenaga Tanpa Lag

Sebelum menjadi peternak, ia sempat bekerja di Korea Selatan, namun karena merasa tidak cocok, ia memutuskan pulang lebih awal tanpa hasil yang berarti.

Setelah mencoba peruntungan di Surabaya dan bekerja di minimarket selama empat tahun, ia mulai berpikir untuk mencari peluang usaha yang bisa dikelola secara mandiri di kampung halamannya.

Inspirasi datang dari kisah seorang mantan pekerja di Malaysia yang sukses setelah pulang ke Indonesia dan memulai usaha ayam petelur dari nol.

Dari sanalah lahir semangat baru dalam dirinya untuk belajar, meneliti, dan akhirnya berani memulai usaha serupa.

Yoga memanfaatkan dana BPJS Ketenagakerjaan sebagai modal awal, membangun kandang, dan membeli bibit ayam petelur untuk memulai usahanya di kawasan yang sejuk di kaki Gunung Kelud.

Lokasi peternakannya yang dikelilingi pepohonan dengan suhu udara dingin menjadi keuntungan tersendiri, karena ayam lebih tenang, tidak mudah stres, dan produktivitas telur tetap stabil.

Namun, tantangan tak bisa dihindari. Masalah utama yang dihadapi Yoga adalah bau kotoran ayam yang sering muncul, terutama saat musim hujan.

Baca Juga:Lima Rekomendasi HP 1 Jutaan Terbaik 2025, Desain Kecil Tapi Performa Ganas!Era Baru UMKM: Rantai Pasok Makin Cepat Berkat Teknologi Digital

Untuk cara mengatasi bau kotoran ayam, ia memastikan kotoran tetap kering agar tidak menimbulkan bau menyengat atau mengundang lalat.

Selain itu, ia menempatkan beberapa mentok di sekitar kandang untuk membantu menekan populasi lalat secara alami.

Meski begitu, Yoga mengakui bahwa saat musim hujan, kendala tetap muncul karena sulit menghindari air yang masuk ke area kandang.

Namun baginya, semua itu bagian dari proses belajar dan beradaptasi sebagai peternak muda yang terus berkembang.

0 Komentar