”Biar teman-teman bisa berwirausaha, membantu pemerintah memasarkan dan mengampanyekan gemar makan ikan. Walau hanya lele, lele juga ikan,” ucapnya sambil tersenyum.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Tasikmalaya, Ely Suminar, menjelaskan, pelatihan ini mencakup seluruh proses budi daya, mulai dari pemijahan, pendederan, hingga pembesaran ikan.
”Hari ini materi budi daya secara keseluruhan kita berikan. Dari awal sampai akhir, peserta memahami semua tahapnya,” katanya.
Baca Juga:Jabatan Abadi: Sang Pelaksana Segala Tugas di Kota Tasikmalaya!Kota Tasikmalaya Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Ely berharap keterlibatan Pramuka bisa berkontribusi pada peningkatan produksi ikan di Kota Tasikmalaya.
Ia menyoroti tingkat konsumsi ikan masyarakat yang masih tergolong rendah.
”Konsumsi ikan di Kota Tasik masih di bawah 30 persen per kapita per tahun. Kalau dibagi 365 hari, berarti hanya sekitar 25 kilogram per orang per tahun, atau hanya beberapa gram per hari,” ujar perempuan yang juga Wakil Ketua Kwarcab itu.
Menurut Ely, hasil pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan kelompok budi daya baru di setiap ranting Pramuka, sekaligus mendorong kebiasaan masyarakat untuk lebih gemar mengonsumsi ikan lokal.
”Kita ingin hasil pelatihan ini bisa memunculkan budidaya baru dan sekaligus mendorong naiknya angka konsumsi ikan di Kota Tasik,” pungkasnya.
Dengan semangat belajar dan praktik nyata, kegiatan ini bukan hanya menumbuhkan keterampilan baru bagi para Pramuka muda, tetapi juga menegaskan peran gerakan kepanduan dalam mendukung ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat. (Ayu Sabrina Barokah)
