TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Tasikmalaya kembali menunjukkan langkah konkret dalam menumbuhkan kemandirian dan kreativitas anggotanya.
Melalui kegiatan Pelatihan Budi Daya Ikan yang digelar pada Sabtu, 8 November 2025, di Balai Benih Ikan (BBI) Kota Tasikmalaya di Kecamatan Indihiang, para peserta diajak mengenal langsung proses pemeliharaan ikan sejak tahap larva hingga siap jual.
Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta dari 10 kecamatan se-Kota Tasikmalaya.
Mereka mendapatkan pembekalan menyeluruh mulai dari teori hingga praktik budidaya ikan air tawar.
Baca Juga:Jabatan Abadi: Sang Pelaksana Segala Tugas di Kota Tasikmalaya!Kota Tasikmalaya Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Materi yang diberikan mencakup tahapan penting dalam pemeliharaan larva dan benih, dari pekan pertama hingga pekan kedua.
Pada hari pertama hingga ketiga, larva ikan masih hidup dari cadangan kuning telur.
Memasuki hari keempat hingga ketujuh, mereka mulai diberi pakan alami seperti infusoria dan rotifera.
Adapun pada minggu kedua, peserta diajarkan pemberian pakan tambahan berupa cacing sutra dan tepung pelet halus, dengan penekanan menjaga kualitas air agar tetap bersih dan bersuhu stabil di kisaran 28-30 derajat Celcius.
Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Tasikmalaya, Drs Muhammad Yusuf, mengatakan, kegiatan ini menjadi bentuk nyata pengembangan kreativitas dan keterampilan hidup bagi anggota Pramuka.
”Pramuka kan terus berkreasi, menumbuhkan kreativitas. Kebetulan Bu Ely, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, juga Wakil Ketua Kwarcab. Jadi kita mencoba masuk ke bidang beliau agar Pramuka bisa ikut pelatihan budi daya ikan. Pramuka bisa jadi pelopor membudidayakan ikan,” ujarnya.
Yusuf menambahkan, setelah pelatihan teori, para peserta akan langsung melakukan praktik budi daya ikan.
Baca Juga:Plaza Asia Tasikmalaya Bedah Rumah Warga, Langkah Sosial yang Mengubah Kehidupan RoniRagam Kasus Anak di Kota Tasikmalaya: Orang Tua Terlilit Pinjol, Anak Jadi Korban
Ia juga menyebut ikan lele sebagai komoditas potensial untuk dikembangkan karena memiliki pasar yang stabil dan pertumbuhan cepat.
”Ikan lele itu selalu diperlukan pedagang pecel lele. Kalau ada data pedagang pecel lele dan kebutuhan hariannya, nanti bisa dijadikan dasar kerja sama. Lele pertumbuhannya cepat, saya lihat di Yogya bahkan bisa seribu bibit hanya dalam wadah seukuran galon air,” katanya.
Ia berharap pelatihan ini bisa menjadi awal bagi anggota Pramuka untuk berwirausaha sekaligus membantu pemerintah dalam gerakan Gemar Makan Ikan.
