RADARTASIK.ID – Banyak trader berburu strategi trading dengan indikator LSMA karena diyakini mampu membantu menemukan momentum terbaik untuk masuk dan keluar pasar secara presisi.
Sebagaimana dilansir dari kanal Vantage Markets Indonesia, LSMA atau Least Square Moving Average merupakan indikator custom yang tidak tersedia secara bawaan di platform Metatrader, namun sangat populer di kalangan trader profesional karena kemampuannya membaca tren harga secara lebih akurat.
Berbeda dengan indikator lain yang sekadar menampilkan rata-rata harga, LSMA bekerja menggunakan metode regresi linear untuk menghitung garis tren berdasarkan data harga dalam periode tertentu.
Baca Juga:Itel S26 Ultra Tampil Ramping Dengan Desain Tipis dan Baterai BesarHarga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi! Ini Penyebab dan Dampaknya ke Pasar Logam Mulia
Dalam praktiknya, cara kerja indikator LSMA terbilang cerdas karena memproyeksikan arah harga jika tren linear saat ini terus berlanjut.
Misalnya, ketika trader menentukan periode 25 candle terakhir di time frame daily, LSMA akan menghitung garis regresi linear dari data tersebut dan menghasilkan titik akhir yang menunjukkan nilai LSMA hari ini.
Dengan mekanisme tersebut, LSMA mampu memberikan gambaran tren yang lebih halus dan responsif dibandingkan indikator moving average konvensional.
Dari sisi keunggulan, keunggulan indikator LSMA untuk trader terletak pada kemampuannya mendeteksi perubahan arah tren lebih cepat, sekaligus menjaga kestabilan pergerakan garis agar tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi harga jangka pendek.
Hal ini menjadikan LSMA sebagai alat analisis yang relevan bagi trader yang menginginkan keseimbangan antara kecepatan sinyal dan akurasi prediksi.
Selain itu, indikator ini juga berguna untuk mengidentifikasi momentum pasar dan arah dominan, membantu trader mengenali potensi pembalikan tren sebelum terlambat mengambil posisi.
Dari segi fungsi, fungsi least square moving average tidak hanya sebatas membaca arah tren, tetapi juga memberikan dasar kuat untuk pengambilan keputusan berbasis data historis.
Baca Juga:Vivo X300 Pro Tunjukkan Dominasi Baru di Dunia Fotografi Mobile, Ini Hasil Kameranya!Wow! Oppo Reno 15 Akan Bawa Kamera 200 MP Dan Teknologi AI Terbaru, Simak Detailnya!
Bagi trader yang menerapkan strategi trend following atau crossing system, LSMA bisa dikombinasikan dengan indikator lain untuk mengonfirmasi sinyal masuk dan keluar pasar.
Perbandingan antara perbedaan LSMA SMA dan EMA juga menarik untuk dipahami, karena LSMA dianggap lebih adaptif dibanding SMA yang statis, serta lebih halus daripada EMA yang cenderung sensitif terhadap harga terbaru.
