Pusat Kuliner di Alun-Alun Ciamis Makin Sepi, Banyak Kios yang Tak Lagi Berjualan: Pengunjung Mengeluh

Pusat Kuliner Alun-Alun Ciamis
Terlihat sejumlah tempat PKL di pusat kuliner Alun-Alun Ciamis masih kosong, Jumat 7 November 2025. (Fatkhur Rizqi/Radartasik.id)
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Aktivitas di pusat kuliner Alun-Alun Ciamis kini tak seramai tiga bulan awal setelah pembukaannya pada 14 April 2025.

Dari total 106 unit tempat berdagang, 102 di antaranya untuk pedagang kaki lima (PKL) dan 4 untuk UMKM makanan khas Ciamis kini banyak lapak dibiarkan kosong.

Kondisi tersebut berdampak pada menurunnya aktivitas di area parkir yang mampu menampung 306 motor dan 43 mobil. Retribusi parkir yang semula mencapai jutaan rupiah per hari kini anjlok menjadi hanya ratusan ribu.

Baca Juga:Hadirkan Tata Kelola Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang Modern, Inovasi E-GIFT Jadi SolusinyaDinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Gerak Cepat Lakukan Perbaikan di Ruas Jalan Salopa-Manonjaya

Padahal, Pemerintah Kabupaten Ciamis membutuhkan optimalisasi sektor ini untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Pengunjung asal Pangandaran, Nur Apriyanti (17), mengaku sengaja datang ke pusat kuliner usai berbelanja di Ciamis. Namun ia kecewa karena banyak lapak PKL kosong.

“Dari Pangandaran ke sini setelah belanja, sengaja ke sini untuk istirahat sambil memesan minuman dan jajanan. Akan tetapi sayang sekali sekarang banyak tempat PKL yang kosong,” katanya kepada Radar, Jumat (7/11/2025).

Nur berharap pengelola dapat mengaktifkan kembali seluruh lapak agar pengunjung memiliki lebih banyak pilihan.

“Meminta pengelolaan pusat kuliner lebih baik lagi, supaya PKL bisa berdagang semua. Makanya jangan sampai dibiarkan begitu saja, nantinya bisa-bisa pusat kuliner alun-alun ditinggalkan pengunjung,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Novi Rahmawati (23), pengunjung asal Ciamis. Ia sering mampir ke pusat kuliner saat jam istirahat kerja, namun kini merasa pilihan kuliner semakin terbatas.

“Saya kan memang sering ke sini, tetapi banyak PKL yang tidak buka,” katanya.

Baca Juga:Pastikan Tenaga Kerja Terlindungi Jaminan Sosial, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasi Peraturan DaerahTak Bisa Hanya Fokus Jalan, Komisi III Sentil Bupati Tasikmalaya: Jangan Lupakan Pelayanan Dasar Lainnya!

Novi menilai, keberadaan PKL di pusat kuliner seharusnya dipertahankan agar tidak kembali berjualan di jalan yang mengganggu ketertiban dan kebersihan kota.

“Mendingan di sini jualnya lebih tertata dan aman, daripada di jalan. Karena lebih bagusnya bisa penuh lagi PKL, maka nanti pengunjung banyak pilihan,” ujarnya.

Pengunjung lain, Sovi A (17), juga merasakan perubahan signifikan sejak peresmian pusat kuliner.

“Sekarang banyak perbedaannya, dulu ramai PKL dan sekarang justru kurang ramai,” katanya.

Ia meminta Pemkab Ciamis lebih tegas dalam mengatur jadwal berdagang agar seluruh PKL aktif setiap hari.

0 Komentar