VAR sempat memeriksa kemungkinan pelanggaran, sementara De Zerbi bereaksi emosional dengan menunjukkan tablet berisi cuplikan insiden.
Namun, wasit bergeming dan justru memberikan kartu kuning kepada pelatih Marseille tersebut karena protes berlebihan.
Gol Samardzic pun disahkan, dan Atalanta menutup laga dengan skor 1-0.
Baca Juga:Inter Susah Payah Kalahkan Kairat Almaty, Maicon Ingatkan Chivu pada Laga Lawan Rubin Kazan di Era MourinhoSiapa Jeremy Arevalo? Penyerang Divisi Dua Spanyol yang Akan Gabung AS Roma
Kemenangan ini bukan hanya soal tiga poin. Bagi Juric, ini adalah pembuktian bahwa disiplin taktik dan kekuatan fisik masih bisa mengalahkan permainan cantik ala De Zerbi.
Bagi Atalanta, kemenangan ini adalah awal yang mereka butuhkan untuk kembali menegaskan diri sebagai wakil Italia yang tangguh di Eropa meski dengan meninggalkan sepakbola menyerang warisan Gasperini.
Dengan penalti gagal, gol dianulir, Atalanta menunjukkan bahwa kemenangan indah tak selalu datang dari permainan cantik.
Kadang, justru lahir dari keberanian, kesabaran, dan sedikit keberuntungan yang berpihak pada mereka yang berjuang sampai akhir.