Usai pertandingan, ia mengungkapkan bahwa gol itu ia persembahkan untuk Achraf Hakimi, sahabat sekaligus mantan rekan setimnya yang sedang cedera pergelangan kaki.
Meski Kairat sempat menyamakan kedudukan — menjadi gol pertama yang bersarang ke gawang Inter di Liga Champions musim ini — Carlos Augusto memastikan kemenangan lewat tembakan kaki kiri dari luar kotak penalti, memanfaatkan umpan matang dari Pio Esposito.
Chivu sendiri pernah meminta Lautaro lebih rileks dan menikmati permainan, karena ia tahu betul kemampuan luar biasa yang dimiliki sang penyerang Argentina.
Baca Juga:Juventus Siap Jual Jonathan David, AC Milan Incar Penyerang Argentina Jika Gagal Tukar Striker dengan AS RomaTargetkan Menang atas Rangers, Gasperini Tak Izinkan Pemain AS Roma Istirahat
Menurutnya, tanggung jawab besar sebagai kapten dan tuntutan untuk selalu tampil sempurna sering kali membuat Lautaro terlihat terlalu tegang dan kehilangan ekspresi alami di lapangan.
“Saya mengatakan kepadanya sesuatu yang sangat sederhana: dia perlu lebih banyak tersenyum,” ujar Chivu beberapa waktu lalu.
Menariknya, meski Inter tampil sempurna, dalam peringkat UEFA yang menentukan jumlah slot Liga Champions musim depan, Italia kini hanya berada di posisi kelima, di bawah Inggris, Jerman, Portugal, dan bahkan Siprus.
Faktor utamanya, tiga tim Serie A lainnya masih belum stabil: Atalanta baru menang dua kali, Napoli satu kali, dan Juventus belum pernah menang.
Dengan catatan itu, Inter menjadi satu-satunya tim Italia yang menjaga kehormatan di pentas tertinggi Eropa.
Di tengah semua pencapaian tersebut, Lautaro Martinez berdiri sebagai simbol pria cemberut yang hanya tersenyum lewat gol-golnya.
