Namun, stabilitas kadang juga menimbulkan kesunyian. Di tengah perubahan wajah pemerintahan yang terus berganti, ia berdiri di tempat yang sama — seperti jam dinding di kantor yang berdetak tanpa pernah berpindah.
Ada yang menyebut, posisinya bukan lagi sekadar jabatan administratif, melainkan simbol kontinuitas kekuasaan birokrasi yang tak tersentuh oleh dinamika politik.
Sementara, bagi sebagian ASN menilai keberadaannya (kepala BKPSDM) bisa jadi menenangkan — karena menunjukkan konsistensi. Tapi bagi yang lain, bisa pula menjadi tanda stagnasi.
Baca Juga:Sidang Perdana di PN Bandung, Endang Juta Ngaku Sakit LambungPengusaha Hotel di Tasikmalaya Turut Cemaskan Dampak Pemangkasan TKD
“Birokrasi butuh penyegaran, Kalau terlalu lama di posisi itu, sulit ada inovasi.” kata seorang pejabat muda yang enggan disebut namanya. (red)