TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Potensi bencana alam yang tinggi di Kabupaten Tasikmalaya mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama Polres Tasikmalaya, TNI, dan berbagai organisasi relawan untuk menggelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral pada Rabu, 5 November 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana, terutama saat cuaca ekstrem melanda.
Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al-Ayubi, didampingi oleh Kapolres Tasikmalaya AKBP Haris Dinzah, SH SIK MH serta Danramil Singaparna, Kapten Inf Mukhlis. Dalam kesempatan itu, hadir pula perwakilan dari OPD terkait, BPBD, Tagana, dan sejumlah organisasi sosial serta relawan kebencanaan.
Baca Juga:Hadirkan Tata Kelola Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang Modern, Inovasi E-GIFT Jadi SolusinyaDinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Gerak Cepat Lakukan Perbaikan di Ruas Jalan Salopa-Manonjaya
Wakil Bupati Asep Sopari menegaskan bahwa Kabupaten Tasikmalaya merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di Jawa Barat.
Kata dia, topografi daerah yang didominasi oleh pegunungan, lereng, aliran sungai besar, dan kawasan rawan pergerakan tanah menjadi faktor utama yang meningkatkan risiko bencana.
“Sepanjang tahun 2025, tercatat tidak kurang dari 400 titik kejadian bencana yang melanda Kabupaten Tasikmalaya, seperti tanah longsor, banjir bandang, pohon tumbang, hingga pergerakan tanah yang menyebabkan kerusakan rumah warga. Ini menunjukkan bahwa risiko bencana di daerah kita sangat tinggi,” ujar Asep Sopari.
Beberapa kecamatan, seperti Sukaresik, sering dilanda banjir akibat luapan sungai, sementara wilayah selatan dan tengah rentan terhadap tanah longsor saat curah hujan tinggi. Selain itu, ancaman dari aktivitas gunung berapi di Priangan Timur turut memperburuk potensi bencana di daerah ini.
Asep Sopari mengapresiasi Polres Tasikmalaya yang telah memfasilitasi rapat koordinasi ini sebagai langkah penting untuk mempersiapkan diri menghadapi musim hujan dan cuaca ekstrem.
Asep juga mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti peringatan dari BMKG dan tetap waspada terhadap potensi bencana yang mengancam keselamatan.
“BMKG beberapa kali mengeluarkan peringatan agar masyarakat mengurangi aktivitas luar ruangan saat cuaca ekstrem. Ini bukan sekadar imbauan, tetapi langkah antisipasi untuk menghindari hal-hal yang bisa membahayakan jiwa dan harta benda,” tegasnya.
Baca Juga:Pastikan Tenaga Kerja Terlindungi Jaminan Sosial, Anggota DPRD Jabar Arip Rachman Sosialisasi Peraturan DaerahTak Bisa Hanya Fokus Jalan, Komisi III Sentil Bupati Tasikmalaya: Jangan Lupakan Pelayanan Dasar Lainnya!
Dalam waktu dekat, Pemkab Tasikmalaya juga berencana menggelar apel siaga bencana serta simulasi penanganan darurat untuk meningkatkan kesiapan personel dan memastikan peralatan penunjang dalam kondisi siap digunakan.
