TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) pada 2026 bukan hanya membuat khawatir kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pemerintah daerah.
Kalangan pengusaha perhotelan juga mengkhawatirkan dampak turunan dari kebijakan ini terhadap usaha mereka, meski secara tidak langsung.
Susy Susanti SE MM, ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tasikmalaya mengatakan rencana pemangkasan TKD berpotensi berdampak signifikan pada sektor perhotelan dan restoran di daerah.
Baca Juga:Sistem Drainase Kota Buruk, Pemkot Tasikmalaya Tak Juga PekaRetak Halus Birokrasi di Kota Tasikmalaya, Kepala Dinas Tak Diajak Diskusi Soal Pelantikan Pegawai
“Dengan anggaran yang dipotong, pemerintah daerah mungkin akan mengurangi belanja di sektor ini, sehingga mengurangi pendapatan hotel dan restoran,” ungkapnya kepada Radar Tasikmalaya, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya dampak pemangkasan TKD akan terasa pada beberapa aspek. Seperti tingkat hunian hotel, dimana pemangkasan anggaran oleh pemerintah pusat dapat membuat pemerintah daerah mengurangi kebutuhan akan jasa perhotelan, shehingga tingkat hunian hotel menurun.
“Perusahaan BUMN dan pemerintah daerah mungkin akan mengurangi belanja di sektor hotel dan restoran, yang berdampak pada pendapatan industri ini,” tuturnya.
Sektor perhotelan dan restoran, lanjut dia, memiliki kontribusi besar pada perekonomian lokal. Pemangkasan anggaran dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi pendapatan daerah.
“Pemerintah perlu mempertimbangkan dampak kebijakan ini dan mencari solusi untuk mendukung sektor perhotelan dan restoran,” lanjutnya.
Adapun solusi yang diharapkan PHRI atas kebijakan itu antara lain adanya pemberian insentif pajak kepada pelaku usaha di sektor perhotelan dan restoran untuk membantu mereka menghadapi dampak pemangkasan anggaran.
Kemudian juga menyediakan bantuan keuangan kepada pelaku usaha untuk membantu mereka mempertahankan bisnisnya.
Baca Juga:Mobil Bak Grandmax Terperosok ke Sungai Cikunten di Kota TasikmalayaDana Transfer Dipangkas, TPP ASN Priangan Timur Terancam Pemotongan
Dia juga berharap pemerintah dapat meningkatkan promosi pariwisata untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
“Sehingga meningkatkan pendapatan sektor perhotelan dan restoran,” pungkasnya. (Lisnawati)
