“Secara umum performanya baik, tapi kami harus meningkatkan kualitas dalam membangun serangan,” paparnya.
Pelatih berpengalaman itu juga menyinggung risiko formasi menyerang yang ia terapkan saat menjamu Sporting.
“Ada risiko menjadi terlalu ofensif. Sporting sangat bagus bermain di ruang sempit—ciri khas sekolah sepak bola Portugal,” ucapnya.
Baca Juga:Siapa Giovane Santana? Striker Verona Pembobol Gawang Inter yang Dipantau Pencari Bakat Inggris dan JermanPercaya Sepakbola Punya Keajaiban, Bek Kairat Almaty Ungkap 3 Cara Kalahkan Inter Milan
“Kami kadang terlalu terburu-buru dan mengembalikan bola ke mereka sebelum waktunya. Kami juga beberapa kali salah dalam umpan terakhir, tapi jika kami terus bermain dengan semangat ini, kemenangan akan datang,” katanya.
Spalletti pun menyoroti masalah klasik yang kerap melekat pada tim Italia yang tampil lambat saat bermain di Eropa.
“Kecepatan sirkulasi bola adalah kuncinya. Sekarang semua tim tahu bagaimana menekan blok rendah, jadi penting mengenali momen permainan dan cepat membaca situasi,” pungkasnya.
Hasil imbang ini semakin menegaskan bahwa Juventus di bawah Spalletti masih mencari identitas di kancah Eropa.
Meski ada peningkatan dalam intensitas dan organisasi, pelatih asal Toscano tampaknya belum menemukan racikan paling efektif agar jurus khasnya benar-benar manjur di Liga Champions.
