“Baru beberapa menit berhenti, tiba-tiba tiang roboh ke arah motor kami. Untung kami sempat mundur,” katanya.
Seorang warga lainnya menuturkan, suara angin begitu kencang sebelum terdengar dentuman keras dari arah pohon tumbang.
“Anginnya sampai bikin genting bergetar, terus saya lihat pohon besar tumbang, menyeret tiang-tiang kabel,” ujarnya.
Baca Juga:Sidang Perdana di PN Bandung, Endang Juta Ngaku Sakit LambungPengusaha Hotel di Tasikmalaya Turut Cemaskan Dampak Pemangkasan TKD
Sekitar satu jam sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di Jalan Tanuwijaya, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang. Sebatang pohon besar tumbang di depan kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Tasikmalaya dan sempat memotong arus lalu lintas.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya, Dudu, membenarkan laporan sejumlah titik terdampak akibat cuaca ekstrem.
“Ya, memang ada beberapa pohon tumbang dan genangan air. Kami sudah berada di lokasi sejak menerima laporan. Mohon kepada instansi terkait lainnya untuk segera mengecek sesuai arahan Pak Asda II dalam rakor tadi,” ujarnya.
Dudu menjelaskan, fenomena angin kencang dan hujan deras ini merupakan bagian dari anomali cuaca yang dipicu La Niña dan diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026.
“Kami imbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem. Jangan berteduh di bawah pohon besar, dan segera laporkan jika melihat potensi bahaya di sekitar permukiman,” tandasnya.
Hingga sore hari, evakuasi masih berlangsung. Petugas menargetkan jalur Mochamad Hatta dapat kembali dilalui malam harinya setelah seluruh pohon dan tiang roboh berhasil disingkirkan. (Ayu Sabrina)
