“Sementara beban hidup terus meningkat, memenuhi kebutuhan sehari-hari, membiayai kehidupan anak dan menafkahi istri,” keluhnya.
ASN Pemkab Tasikmalaya lainnya, juga mengakui sudah mengetahui rencana pemotongan TPP di tahun 2026 nanti.
“Iya informasinya memang ada penurunan di tahun 2026. Ya pasti ada kekhawatiran, karena rata-rata gajinya sudah digadaikan atau di jaminkan ke BJB, maka TPP ini sangat diharapkan,” katanya.
Baca Juga:Dana Transfer Dipangkas, TPP ASN Priangan Timur Terancam PemotonganSoal Pinjaman Pemkab Tasik Rp 230 M, Hj Nurhayati Effendi: Hati-Hati Terpeleset!
Dia mengakui, dengan dipotongnya TPP penghasilannya berkurang. Terutama bagi dirinya yang sedang membiayai anaknya kuliah.
“Yang pasti penghasilan berkurang, terutama bagi kami yang punya anak kuliah akan menjadi beban. Tapi mudah-mudahan ada jalan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, TPP eselon IV di dinas cuma Rp 3,7 juta, jadi kalau dipotong 10 persen yang diterima hanya Rp 3,3 juta. Sementara TPP ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya anak kuliah.
“Kalau buat aku sih tidak jadi masalah karena sebentar lagi mau pensiun di tahun depan,” ujarnya, menambahkan. (Diki Setiawan)
