Stasiun Rajapolah Akan Diaktifkan Kembali, Bupati Tasikmalaya Sebut Bisa Berdampak pada Peningkatan PAD

Stasiun Rajapolah Tasikmalaya
Suasana Stasiun Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya terlihat sepi, rencananya pemda akan mereaktivasi stasiun tersebut, Selasa 4 Oktober 2025. (Istimewa For Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berencana menghidupkan kembali Stasiun Rajapolah sebagai bagian dari upaya memperkuat konektivitas transportasi dan meningkatkan perekonomian daerah.

Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, menyampaikan bahwa pihaknya tengah berikhtiar agar rencana reaktivasi Stasiun Rajapolah dapat segera terealisasi. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi untuk mendorong Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat.

Menurut Cecep, Kementerian Perhubungan telah mengirimkan tim untuk melakukan kunjungan awal dan survei lapangan di kawasan Rajapolah sebagai tindak lanjut dari usulan reaktivasi tersebut.

Baca Juga:Hadirkan Tata Kelola Pemerintahan Kabupaten Tasikmalaya yang Modern, Inovasi E-GIFT Jadi SolusinyaDinas PUTRLH Kabupaten Tasikmalaya Gerak Cepat Lakukan Perbaikan di Ruas Jalan Salopa-Manonjaya

“Kami sudah mengirimkan surat resmi ke Kementerian Perhubungan. Sekarang tinggal menunggu agar proyek ini bisa masuk dalam Rencana Induk Program Perkeretaapian Nasional. Pemerintah daerah hanya bisa mengusulkan, keputusan tetap berada di tangan pemerintah pusat,” ujarnya.

Untuk mendukung program tersebut, Pemkab Tasikmalaya menyiapkan langkah-langkah penataan kawasan sekitar stasiun. Beberapa fasilitas seperti kantor kecamatan dan sekolah dasar (SD) di sekitar lokasi akan dipindahkan guna memberikan ruang bagi area parkir dan akses masuk ke stasiun yang lebih luas dan representatif.

Bupati menjelaskan, reaktivasi Stasiun Rajapolah bukan sekadar proyek infrastruktur transportasi, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang luas. Dengan aktifnya kembali jalur kereta api, akses menuju Objek Wisata Gunung Galunggung akan menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Tasikmalaya.

“Jika akses wisata makin mudah, tentu kunjungan wisatawan meningkat. Hal ini akan berdampak pada naiknya perputaran ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM dan pedagang oleh-oleh khas Rajapolah,” jelasnya.

Cecep menegaskan, langkah ini juga berkaitan dengan strategi pembiayaan pembangunan, termasuk melalui rencana pinjaman daerah sebesar Rp230 miliar yang tengah diupayakan pemerintah kabupaten.

“Pinjaman itu bukan yang pertama, tetapi merupakan bagian dari ikhtiar terakhir kita untuk mempercepat pembangunan. Tujuannya agar masyarakat segera merasakan hasil pembangunan, tanpa harus menunggu terlalu lama,” katanya.

Cecep berharap, dengan upaya reaktivasi stasiun dan optimalisasi berbagai potensi daerah, PAD Kabupaten Tasikmalaya dapat meningkat signifikan pada tahun 2026, sehingga belanja pembangunan tahun 2027 bisa lebih besar dan terarah pada kebutuhan masyarakat.

0 Komentar