Prof Dr Kartawan Sumirya, awalnya mau hadir ke Makassar. Tetapi jadwalnya bentrok dengan kegiatan akademiknya.
Selama bersama di FPT, Kartawan memiliki kenangan dengan dua jenderal itu.
”Jenderal Windiyatno, sosok rendah hati. Punya adab yang tinggi. Baik ke manusia maupun ke tumbuhan. Beliau sangat arif memperlakukan tumbuhan sebagaimana memperlakukan manusia,” kata Kartawan.
Baca Juga:Panduan Lengkap Desain Teras Rumah Minimalis yang Estetik dan FungsionalEks Anggota DPR RI Soroti Banjir di Sukaratu Tasikmalaya, Tambang Pasir Galunggung Disinyalir Jadi Penyebab
”Ketika kami beberapa orang FPT kegiatan di Denpasar, beliau dalam kesibukan di Rindam Udayana, menyempatkan menemui kami di Denpasar,” kenangnya.
”Jenderal Bangun sosok ceria yang humanis, mudah bersahabat,” tambah guru besar Universitas Siliwangi ini.
Anggota FPT lainnya, Tjong Djoen Mien atau akrab disapa Ko Acong, mengkhususkan waktu untuk hadir di acara pisah sambut Pangdam XIV/Hasanuddin.
Owner Plaza Asia berangkat bersama dua anggota FPT lainnya. Handi Kristendi dan Ustaz Maman Suratman Mias.
Mereka bertiga, Minggu pagi, 2 November 2025, berangkat ke Makassar. Penerbangan pesawat pagi. Mereka menyisihkan waktu dan aktivitas pribadi. Demi mensupport saudara. Sekalipun harus pergi menempuh perjalanan jauh.
Sesampai di Makassar mereka dijemput Nia Tresnawati dan Wahyu Purnama. Mereka berkesempatan juga makan bersama saudara mereka, Mayjen TNI Windiyatno dan Mayjen TNI Bangun Nawoko. Plus berkeliling sudut-sudut Kota Makassar.
Senin, 3 November 2025, malam, Wahyu Purnama, Nia Tresnawati, Tjong Djoen Mien, Handi Kristendi, Ustaz Maman Suratman Mias, berkumpul di Kodam XIV/Hasanuddin.
Baca Juga:Meningkatkan Daya Saing Tenaga Perawat Indonesia, Kemendes PDT dan FIK UI Siapkan Kolaborasi GlobalJangan Biarkan Ego di Jalan Raya Menghancurkan Kebahagiaan Keluargamu
Di Balai Prajurit Jenderal M Yusuf, mereka duduk di meja nomor 19. Menyaksikan rangkaian acara pisah sambut dua saudara mereka. Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Windiyatno kepada Mayjen TNI Bangun Nawoko.
”Terharu banget. Baik Bang Windi maupun Bang Bangun dalam sambutannya menyebut dan menyapa beberapa kali kita. FPT. Sampai semua pandangan undangan tertuju ke kita berlima,” cerita Nia Tresnawati.
Malam itu, jadilah Kota Makassar saksi kokohnya persaudaraan. Ada tiga mantan ketua FPT berkumpul: Mayjen TNI Bangun Nawoko, Mayjen TNI Windiyatno, dan Wahyu Purnama.
Mereka bertiga pernah membuat jejak dahsyatnya spirit kebhinekaan. Sekalipun hanya di kota kecil. Kota Tasikmalaya. (*)
