RADARTASIK.ID – Bagi Dr Hj Nia Tresnawati, datang ke Makassar bukan kali pertama. Sebagai pengurus pusat Ikatan Notaris Indonesia (INI), tak terhitung berapa kali menjejakkan kaki di Kota Anging Mammiri itu.
Kali ini, kedatangannya ke Makassar berbeda. Bukan semata urusan keprofesiannya sebagai notaris.
Dia datang untuk suatu momentum istimewa. Proses estafet komando Pangdam XIV/Hasanuddin dari Mayjen TNI Windiyatno ke Mayjen TNI Bangun Nawoko.
Baca Juga:Panduan Lengkap Desain Teras Rumah Minimalis yang Estetik dan FungsionalEks Anggota DPR RI Soroti Banjir di Sukaratu Tasikmalaya, Tambang Pasir Galunggung Disinyalir Jadi Penyebab
Di mata Nia Tresnawati, kedua penyandang bintang dua itu bukan orang asing. Hubungan terjalin sangat dekat. Sudah level saudara.
Berawal sejak mereka berdua berpangkat kolonel. Bertugas di Tasikmalaya. Menjabat Komandan Brigif 13/Galuh Rahayu.
Keduanya juga selama di Tasikmalaya, bergantian menjadi ketua Forum Peduli Tasik (FPT). Sebuah forum yang dibentuk dengan semangat menjunjung kebhinekaan.
Anggotanya terdiri dari beragam etnis, agama, dan profesi. Mereka berhasil melebur tanpa sekat. Menjadi penikmat nyata indahnya keberagaman. Fokus berpikir dan berbuat peduli untuk sesamanya.
Begitu tiba di Makassar, Sabtu, 1 November 2025, Nia sudah ditunggu Wahyu Purnama.
Wahyu Purnama itu orang Minang. Pernah bertugas di Kota Tasikmalaya. Menjabat kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya. Plus juga ketua FPT menerima estafet dari Kolonel Inf Windiyatno yang pindah tugas.
Kini Wahyu Purnama menjabat Deputi Kepala Kantor Bank Indonesia Koordinator Sulawesi, Maluku dan Papua di Makassar.
Baca Juga:Meningkatkan Daya Saing Tenaga Perawat Indonesia, Kemendes PDT dan FIK UI Siapkan Kolaborasi GlobalJangan Biarkan Ego di Jalan Raya Menghancurkan Kebahagiaan Keluargamu
Anggota FPT lainnya juga datang menyusul Nia ke Makassar. Mereka dua pengusaha Tasik Tjong Djoen Mien dan Handi Kristendi, serta Ustaz Maman Suratman Mias.
”Bagi kami anggota FPT, ini momen spesial. Kebanggaan dan juga rasa syukur. Kami datang untuk menghadiri pisah sambut saudara kami yang unik,” ujar Dr Hj Nia Tresnawati.
Menurut Nia, estafet Pangdam XIV/Hasanudin dari Mayjen TNI Windiyatno kepada Mayjen Bangun Nawoko, memang unik.
”Dulu semasa Bang Bangun Nawoko Danbrigif 13 Galuh Rahayu, penggantinya Mas Windiyatno. Sekarang kebalikannya. Bang Windiyatno yang digantikan Bang Bangun Nawoko,” sambung notaris senior ini.
Kata Nia. Mayjen TNI Bangun Nawoko saat masih berpangkat kolonel, menjabat komandan Brigif 13 Galuh Rahayu. Dia menggantikan Kolonel Inf Farid Makruf.
