Rotasi Mutasi ASN di Kota Tasikmalaya Sisakan Tanya, Murni Hasil Kajian?

Asn kota tasikmalaya
Ilustrasi ASN menutup wajah dengan dokumen
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rotasi dan promosi aparatur sipil negara selalu menjadi momen yang menegangkan di setiap pergantian kepemimpinan daerah. Di Kota Tasikmalaya, promosi dan mutasi beberapa waktu lalu disebut berbeda.

Proses itu diklaim sebagai hasil kajian manajemen talenta dari kepala daerah terdahulu.

Tapi benarkah semuanya berjalan sesuai rencana semula?

Beberapa pejabat senior menyebut ada tangan-tangan yang mengotak-atik hasil kajian menyisipkan nama, menggeser posisi, bahkan mengganti rekomendasi.

Baca Juga:Palu, Janji dan Pokir! Cerita di Balik Disepakatinya Pinjaman Bupati Tasikmalaya Rp 230 MiliarSistem Drainase Kota Buruk, Pemkot Tasikmalaya Tak Juga Peka

Sumber internal Radar menyebut, pegawai yang dulu dinilai berpotensi tinggi, tiba-tiba tersingkir. Sementara yang tak masuk prioritas, justru melesat naik.

Di balik perubahan itu, satu nama muncul ke permukaan: Kepala BKPSDM Kota Tasikmalaya Gungun Pahlagunara. Sosok yang sejatinya menjadi penjaga profesionalisme ASN, kini berada di tengah pusaran pertanyaan publik, antara telah menjalankan kajian yang diwariskan atau menyesuaikannya dengan selera kekuasaan yang baru.

Sumber lain menyebut, kajian yang dulu disusun dengan basis data dan penilaian objektif, kini hanya menjadi formalitas administratif.

“Kalau memang hasil kajian dipakai,seharusnya terlihat konsistensi antara nilai dan jabatan. Tapi yang terjadi malah banyak anomali.” ujar seorang ASN di lingkungan Pemkot Tasikmalaya.

Kepala BKPSDM memang memiliki ruang tafsir. Namun ketika tafsir itu terlalu jauh dari ruh kebijakan semula, yang muncul bukan lagi profesionalisme — melainkan permainan dalam sunyi.

Kini, publik birokrasi menunggu satu hal, yaitu kejelasan dan kejujuran. Apakah promosi dan mutasi tersebut benar hasil kajian atau sekadar hasil pengaturan di balik meja?.

Birokrasi yang sehat hanya bisa tumbuh dari keberanian menjaga integritas. Kajian yang baik tak berarti apa-apa, jika pelaksananya tak berani jujur pada nilai-nilainya sendiri.

Baca Juga:Retak Halus Birokrasi di Kota Tasikmalaya, Kepala Dinas Tak Diajak Diskusi Soal Pelantikan PegawaiMobil Bak Grandmax Terperosok ke Sungai Cikunten di Kota Tasikmalaya

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Wahid, menilai setiap keputusan pasti memunculkan pro dan kontra. Namun, ia menegaskan bahwa mekanisme manajemen talenta memang melibatkan proses panjang dan terukur.

“Secara kompetensi bisa dilihat, karena ada proses penilaian, kurasi dan wawancara. Tapi bagaimana detailnya, tentu hanya tim dan kepala daerah yang tahu. Publik melihat dari luar, makanya ekspektasi bisa berbeda,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).

0 Komentar