Berbeda dengan rekan-rekannya, Youssouf Fofana kembali tampil mengecewakan.
Ia gagal memanfaatkan dua peluang emas yang bisa mengunci kemenangan lebih awal, lalu melakukan dua pelanggaran tidak perlu yang nyaris berakibat fatal.
“Ini titik terendah Fofana sejak tiba di Milan,” tulis SempreMilan. “Ia tampak ceroboh, kehilangan fokus, dan kurang tenang saat menguasai bola.”
Dengan performa seperti ini, posisinya di tim inti kini terancam karena Ricci semakin berkembang, Adrien Rabiot segera pulih, dan Ardon Jashari juga mulai kembali berlatih penuh.
Baca Juga:Legenda AS Roma Selangkah Lagi Gabung Genoa, Mantan Pelatih Milan Tolak Pesangon Rp53 Miliar dari FiorentinaIngatkan Era Mourinho, Paolo Ziliani Minta Inter Benahi Pertahanan Jika Ingin Raih Scudetto
Menariknya, Ricci menjadi kebalikan sempurna dari Fofana malam itu. Setelah dikritik karena tampil lamban dalam beberapa pekan terakhir, pemain 22 tahun itu memperlihatkan kedewasaan dan kecerdasan taktik luar biasa.
Ia rajin menutup ruang, menjaga transisi, dan menjadi penghubung efektif antara lini belakang dan depan.
Gol kemenangan Milan juga berawal dari intersepsinya di lini tengah yang memicu serangan cepat dari Leao.
“Ricci mungkin belum luar biasa, tapi jelas ia punya potensi besar,” tulis laporan itu. “Ia bermain sederhana, efisien, dan mulai memahami peran barunya di bawah Allegri.”
Dengan performa solid di lini belakang, penyelamatan heroik Maignan, dan munculnya Ricci sebagai opsi baru di lini tengah, Milan memang semakin terlihat matang.
Namun, jika ingin benar-benar mengulang scudetto seperti era Allegri sebelumnya beban bernama Fofana tak boleh dibiarkan terlalu lama di tengah perjalanan menuju Scudetto.
