RADARTASIK.ID – Jurnalis Italia Paolo Ziliani menilai Inter Milan perlu segera memperbaiki kerapuhan lini belakang mereka jika ingin benar-benar bersaing memperebutkan Scudetto musim ini.
Dalam analisanya di Golssip.it, Ziliani bahkan mengingatkan Nerazzurri pada masa kejayaan mereka di era José Mourinho, ketika benteng pertahanan menjadi fondasi utama menuju gelar juara.
Pada masa Mourinho, Inter dikenal sebagai tim dengan blok pertahanan paling solid di Eropa.
Baca Juga:Marotta Ogah Ladeni Perang Urat Syaraf Antonio Conte Soal Wasit: Tidak Ada Gunanya Membahasnya LagiMengenal Kairat Almaty, Tim Asia yang Jadi Lawan Inter Milan di Liga Champions
Trio bek seperti Lucio, Walter Samuel, dan Maicon di sisi kanan menjadi simbol kokohnya dinding San Siro.
Mereka bukan hanya tangguh secara fisik, tetapi juga disiplin secara taktik, sesuatu yang menurut Ziliani kini mulai pudar di era Cristian Chivu.
Meski Inter musim ini mencatat rekor mencetak gol terbaik di Serie A, performa lini belakang justru mengkhawatirkan.
Dari sepuluh pertandingan pertama, Nerazzurri sudah kebobolan 12 gol—lebih banyak dibanding para pesaing utama di papan atas.
Pemuncak klasemen, Napoli baru kebobolan delapan gol, sementara AS Roma hanya lima kali dijebol dalam periode yang sama di bawah Gian Piero Gasperini.
“Dalam 19 musim terakhir Serie A, jika kita melihat era pasca-Calciopoli, tim yang memenangkan Scudetto dan sekaligus memiliki pertahanan terbaik di liga mencapai 14 kali,” tulis Ziliani.
“Itu berarti dua dari tiga juara Italia selalu punya pertahanan paling kokoh,” jelasnya.
Baca Juga:Lini Serang Urutan Kesebelas di Serie A, Roma Butuh Penyerang Baru Jika Ingin Raih ScudettoWasit Guida Tendang Saelemaekers karena Lakukan Selebrasi Usai Dybala Gagal Eksekusi Penalti
Ziliani menegaskan bahwa statistik ini seharusnya menjadi alarm bagi Inter yang sudah kebobolan 12 kali.
Ia mengingatkan bahwa tiga gelar terakhir Nerazzurri—era Mourinho (2008–09 dan 2009–10), Conte (2020–21), serta Inzaghi (2023–24)—semuanya diraih dengan catatan kebobolan paling sedikit di liga.
“Oleh karena itu, angka kebobolan 12 gol dalam 10 pertandingan musim ini seharusnya terdengar seperti bel peringatan yang jelas,” lanjutnya.
Meski begitu, Inter masih menunjukkan kekuatan besar di lini depan.
Mereka telah mencetak 24 gol sejauh ini, atau rata-rata 2,4 gol per laga—delapan gol lebih banyak dibanding tim Serie A lainnya setelah sepuluh pekan.
