Hasilnya, Dybala harus absen lebih dari 107 hari dan baru pulih menjelang akhir tahun.
Jika dihitung total, Dybala sudah menghabiskan 352 hari di ruang perawatan sejak berseragam Roma.
Dengan cedera terbaru ini, angka itu hampir pasti akan menembus satu tahun penuh dan ia juga hanya bermain di sekitar 50 persen pertandingan Roma selama tiga musim terakhir.
Baca Juga:Legenda AS Roma Selangkah Lagi Gabung Genoa, Mantan Pelatih Milan Tolak Pesangon Rp53 Miliar dari FiorentinaIngatkan Era Mourinho, Paolo Ziliani Minta Inter Benahi Pertahanan Jika Ingin Raih Scudetto
Masalah kebugaran ini sebenarnya bukan hal baru. Saat masih di Juventus, Dybala juga sering bermasalah dengan otot.
Dalam dua musim terakhirnya di Turin, ia tercatat absen 241 hari dan melewatkan 44 pertandingan.
Musim terakhir di mana Dybala benar-benar bebas cedera terjadi sepuluh tahun lalu, saat ia masih berseragam Palermo pada 2014/2015 dan sejak saat itu, grafik kebugarannya terus menurun.
Roma sendiri merekrutnya dengan status bebas transfer pada 2022, mengalahkan Inter dalam perebutan tanda tangannya.
Klub ibu kota saat itu tahu bahwa mereka mendapatkan pemain bertalenta luar biasa—tetapi juga tahu bahwa mereka sedang berjudi dengan kebugaran sang bintang.
Kontrak Dybala pun mencakup berbagai bonus berbasis penampilan, sebagai bentuk kompromi terhadap risiko tersebut.
Kini, risiko itu terasa nyata. Dybala, yang dijuluki La Joya alias “Sang Permata”, justru lebih sering menghiasi daftar cedera ketimbang papan skor.
Baca Juga:Marotta Ogah Ladeni Perang Urat Syaraf Antonio Conte Soal Wasit: Tidak Ada Gunanya Membahasnya LagiMengenal Kairat Almaty, Tim Asia yang Jadi Lawan Inter Milan di Liga Champions
Jika prediksi tim medis Roma benar, ia akan segera mencatat rekor yang tak diinginkan: 365 hari penuh hidup di ruang perawatan, bukan di lapangan hijau.
