RADARTASIK.ID – Cedera terbaru Paulo Dybala membuat sang penyerang Argentina semakin mendekati rekor kelam: satu tahun penuh absen dari lapangan selama berseragam AS Roma.
Dalam laga melawan AC Milan, La Joya kembali mengalami cedera tepat setelah gagal mengeksekusi penalti yang ditepis Mike Maignan.
Usai menendang, Dybala langsung memegangi bagian fleksor paha kirinya—otot yang digunakan saat menendang bola—dan hanya beberapa detik kemudian, ia memberi isyarat ke bangku cadangan untuk digantikan.
Baca Juga:Legenda AS Roma Selangkah Lagi Gabung Genoa, Mantan Pelatih Milan Tolak Pesangon Rp53 Miliar dari FiorentinaIngatkan Era Mourinho, Paolo Ziliani Minta Inter Benahi Pertahanan Jika Ingin Raih Scudetto
Media Italia kemudian melaporkan hal itu menjadi cedera ke-20 Dybala sejak ia mengenakan seragam Giallorossi.
Sebuah angka yang mencerminkan pola rentan yang terus berulang sejak satu dekade terakhir kariernya.
Tes lanjutan memang menunjukkan hasil negatif sejauh ini, namun ada kekhawatiran bahwa masalah ototnya bisa lebih serius dari dugaan awal.
Roma berharap kondisi sang penyerang tidak terlalu parah, sehingga ia bisa kembali merumput selepas jeda internasional.
Jika hasil tes berjalan positif, Dybala “hanya” akan melewatkan dua pertandingan di Liga Europa melawan Rangers, dan duel Serie A kontra Udinese di Olimpico pada Minggu, 9 November.
Namun, bagi Dybala, kata “hanya” mungkin tak lagi berarti banyak. Karena setiap kali ia tampak pulih, cedera baru selalu datang menjemput.
Sejak bergabung dengan Roma pada 2022, Dybala rata-rata mengalami enam cedera per musim.
Baca Juga:Marotta Ogah Ladeni Perang Urat Syaraf Antonio Conte Soal Wasit: Tidak Ada Gunanya Membahasnya LagiMengenal Kairat Almaty, Tim Asia yang Jadi Lawan Inter Milan di Liga Champions
Beberapa di antaranya ringan, namun tak sedikit pula yang membuatnya absen lama.
Musim ini saja, pemain berusia 31 tahun itu sudah dua kali mengalami cedera otot, belum termasuk pemulihan panjang akibat operasi setahun lalu.
Pada musim pertamanya di Roma, Dybala sempat menepi selama total 82 hari akibat lima cedera otot dan satu cedera pergelangan kaki.
Musim keduanya bahkan lebih buruk—101 hari di luar lapangan karena enam cedera berbeda, termasuk masalah ligamen lutut yang membuatnya absen di 22 pertandingan untuk klub dan timnas Argentina.
Musim ketiga, yakni 2023/2024, menjadi periode terberat.
Ia kembali mengalami enam cedera, dan yang paling serius terjadi pada Maret 2024, ketika robekan tendon semitendinosus di paha kirinya memaksanya menjalani operasi.
