TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pondok Pesantren Riyadlul Ulum Wadda’wah Condong resmi meluncurkan Universitas Riyadlul Ulum (Uniru), Sabtu (1/11/2025).
Momentum bersejarah itu sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan reuni akbar yang dihadiri sejumlah kepala daerah, di antaranya Wali Kota Tasikmalaya Viman Al Farizi, Wakil Wali Kota Diky Candra, serta Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin.
Ketua Yayasan Tarbiyatul Islamiyah, Asep Saeful Alam, menjelaskan bahwa Uniru lahir dari hasil penggabungan dua lembaga pendidikan tinggi yang telah lebih dulu berdiri, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Adab dan Budaya Islam (STIABI) serta Institut Teknologi dan Bisnis Riyadlul Ulum (ITBRU). Keduanya berlokasi di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, dan secara resmi bertransformasi menjadi Uniru pada 23 Oktober 2025.
Baca Juga:Indosat Tunjukkan Kinerja Stabil, Dorong Inovasi dan Daya Saing Digital NasionalJNE Gelar JLC Member Gathering di Tasikmalaya, Tingkatkan Skill dan Dukung Pertumbuhan Bisnis Member
Asep menuturkan, kehadiran Uniru merupakan wujud cita-cita pimpinan pondok pesantren generasi keenam, KH Makmun, serta aspirasi dari para alumni dan santri menginginkan agar lembaga pendidikan di bawah naungan pesantren tak berhenti di tingkat menengah, melainkan terus berkembang hingga jenjang perguruan tinggi.
“Uniru adalah kampus berbasis pesantren. Ada mata kuliah pesantren, seperti kitab kuning,” ujarnya.
Ia menambahkan, seluruh mahasiswa diwajibkan tinggal di lingkungan pesantren, dengan fasilitas asrama yang telah disediakan bagi mahasiswa maupun mahasiswi.
Saat ini Uniru menaungi tiga fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Sosial, Fakultas Sains dan Teknologi, serta Fakultas Studi Islam.
Program studi yang dibuka mencakup Pendidikan Matematika, Kewirausahaan, Agroteknologi, Biologi, Sistem Informasi, Bahasa dan Sastra Arab, Pendidikan Agama Islam, serta Sejarah dan Peradaban Islam. “Mahasiswa dari berbagai daerah, termasuk paling jauh dari Nusa Tenggara Timur ada 10 orang,” ungkapnya.
Asep menambahkan, Uniru saat ini memiliki tiga dosen bergelar doktor. Ia berharap, dalam waktu dekat jumlahnya akan meningkat seiring banyaknya dosen yang tengah menempuh pendidikan doktoral.
“Tahun depan akan panen dosen bergelar doktor karena saat ini ada sejumlah dosen yang sedang menyelesaikan studi S3,” katanya optimistis.
Baca Juga:Bersama Bank Indonesia, Batik Dahon Pangandaran Mendunia, Gunakan Teknik Ecoprint dan Angkat Motif FloraPeringati HORI ke-79, Kemenkeu Satu Priangan Timur Gelar Baksos untuk ODGJ Yayasan Mentari Hati
Selain tenaga pengajar yang mumpuni, kampus seluas tujuh hektare itu juga dilengkapi fasilitas modern, mulai dari ruang kuliah representatif, laboratorium terpadu, asrama mahasiswa, hingga pusat riset keislaman yang dirancang untuk mendukung proses pembelajaran yang holistik.
