Pemkot Tasikmalaya Sebut Sampah dan Limbah Pertambangan Jadi Biangkerok Banjir

banjir di jalan hz mustofa kota tasikmalaya
Warga membersihkan sampah pada saluran air di Jalan HZ Mustofa, Senin 3 November 2025. (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

Beberapa hari sebelumnya, trotoar di Jalan Empang, kawasan Pasar Mambo, Kelurahan Yudanegara, tiba-tiba ambruk. Di bawah beton selebar tiga meter itu ditemukan saluran irigasi lama yang tertutup lumpur dan sampah. Sebagian jalurnya bahkan tertimpa bangunan permanen yang berdiri di atas aliran air.

Di sepanjang Jalan Lingkar Utara, Letjen Mashudi, hingga KHZ Mustofa, drainase dangkal penuh material padat membuat air menggenang lebih dari satu jam, menghambat arus lalu lintas, dan merembes ke halaman rumah warga di kawasan padat seperti Cihideung dan Tawang.

Meski di tengah dampak efisiensi anggaran, Dinas PUTR kini tengah menyiapkan langkah normalisasi drainase dan pembersihan inlet di titik-titik rawan, namun Rino menekankan pentingnya peran masyarakat.

Baca Juga:Dana Transfer Dipangkas, TPP ASN Priangan Timur Terancam PemotonganSoal Pinjaman Pemkab Tasik Rp 230 M, Hj Nurhayati Effendi: Hati-Hati Terpeleset!

“Kalau sampah masih dibuang ke selokan, mau diperlebar atau dinormalisasi seperti apa pun, banjir tetap akan datang lagi,” katanya menutup pembicaraan. (Ayu Sabrina)

0 Komentar