“Kami ingin menunjukkan bahwa masa depan tidak lepas dari masa lalu. Jadi meski berbicara teknologi dan inovasi, kami juga tetap menghargai nilai-nilai tradisional,” ujarnya.
Tak hanya mahasiswa, bazar tahun ini juga melibatkan sekitar 15 pelaku UMKM serta sejumlah sponsor.
Deri menegaskan, penyelenggaraan bazar bukan hanya sekadar memeriahkan acara, tetapi juga menjadi wadah membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar serta sarana melatih jiwa wirausaha mahasiswa.
Baca Juga:Indosat Tunjukkan Kinerja Stabil, Dorong Inovasi dan Daya Saing Digital NasionalJNE Gelar JLC Member Gathering di Tasikmalaya, Tingkatkan Skill dan Dukung Pertumbuhan Bisnis Member
“Kenapa kami menghadirkan bazar ini? Karena tujuannya bukan sekadar meramaikan kegiatan, tapi juga membuka peluang usaha bagi UMKM dan memberi ruang bagi mahasiswa untuk berkreasi,” katanya.
Selain kompetisi bisnis dan bazar, acara tahunan ini juga diramaikan dengan seminar nasional bertema strategi bisnis dan teknologi, MaVa Talks mengenai bisnis digital, serta TikTok Competition yang menarik minat sekitar 50 peserta dari kalangan umum.
Sebagai puncak acara, pada Kamis (30/10/2025) digelar award ceremony sebagai ajang penghargaan bagi para pemenang lomba dan peserta terbaik dari setiap kategori.
“Nanti di puncak acara akan ada awarding untuk seluruh kategori lomba dan penghargaan bagi peserta terbaik. Jadi ini sekaligus jadi momen apresiasi bagi mereka yang sudah berproses sejak awal Oktober,” ungkap Deri.
Dengan mengusung tema Building a Business with Technology and Creativity, Management Vaganza diharapkan dapat menumbuhkan semangat berwirausaha, mengasah kreativitas mahasiswa, serta membuka ruang kolaborasi dengan masyarakat sekitar.
“Harapannya, kegiatan ini bisa membangun jiwa kompetitif mahasiswa baru, membuka ruang ide dan kreativitas, serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.
Ia mengungkapkan, kegiatan ini juga menjadi bentuk implementasi visi misi Jurusan Manajemen Universitas Siliwangi untuk mencetak mahasiswa berkarakter wirausaha melalui pendekatan Project Based Learning, di mana seluruh rangkaian acara dirancang sebagai bagian dari proses pembelajaran praktis. (Fitriah Widayanti)