“Selama perencanaan kota masih berbasis reaksi, bukan proyeksi, Tasikmalaya tidak akan pernah bebas dari genangan air,” tambahnya.
Sebagai penutup, Nurhayati menegaskan bahwa masalah seperti ini bukan hanya soal air yang meluap, tapi cermin dari bagaimana pemerintah memperlakukan kotanya sendiri.
“Kalau pusat kota saja tidak bisa dikelola dengan baik, bagaimana dengan wilayah pinggiran yang tidak terlihat kamera? Ini soal keadilan ruang dan tanggung jawab moral pemerintah terhadap warganya,” tandasnya. (*)
