“Tentunya ini perlu diapresiasi, karena anak-anak berlatih dengan segala keterbatasan. Namun, ternyata bisa menjadi juara,” katanya.
Ia menegaskan bahwa keterbatasan infrastruktur tidak boleh menjadi halangan.
“Yang paling utama adalah anak-anak ini bisa menumbuhkan mental juara. Infrastruktur tidak menjadi halangan, melainkan ini harus menjadi penyemangat semua. Kita masih punya PR stadion Kaliki yang belum jadi, maka saya pindahkan Kabid untuk mengurusnya,” ucapnya.
Bupati juga berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi pelajar lain di Tasikmalaya.
Baca Juga:Dana Transfer Dipangkas, TPP ASN Priangan Timur Terancam PemotonganSoal Pinjaman Pemkab Tasik Rp 230 M, Hj Nurhayati Effendi: Hati-Hati Terpeleset!
“Kabupaten Tasikmalaya memiliki 39 kecamatan dan ada 136 SMK. Artinya, memiliki potensi yang bisa dikembangkan,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa semangat juang tim SMKN Bantarkalong harus menjadi contoh bagi generasi muda untuk menjadikan tantangan sebagai motivasi.
Sementara itu, Sera Sani Verana SPd MPd, Kepala Bidang Olahraga Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Tasikmalaya, turut memberikan penghargaan dan rasa bangganya.
“Kami bangga dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh tim, pelatih, dan pihak sekolah. Prestasi yang diraih ini merupakan bukti kerja keras, kebersamaan, dan dedikasi luar biasa yang membawa nama Kabupaten Tasikmalaya berkibar di tingkat nasional,” ujarnya.
Sera menambahkan, keberhasilan ini bukan hanya mengharumkan nama daerah, tetapi juga membuka peluang besar bagi perkembangan olahraga futsal di Tasikmalaya.
“Kami berkomitmen memberikan dukungan pembinaan berkelanjutan agar semakin banyak atlet muda Kabupaten Tasikmalaya yang mampu bersaing di panggung nasional bahkan internasional,” tandasnya.
Hari itu, Tasikmalaya benar-benar berpesta. Arak-arakan bukan sekadar perayaan kemenangan, melainkan simbol kebanggaan, kerja keras, dan harapan baru bagi masa depan olahraga di tanah Priangan Timur. (Radika Robi R)
