Zul, alumnus Fisika ITB dan Florida State University (USA), dikenal sebagai ahli di bidang fisika nuklir dan partikel. Ia menyampaikan materi dengan cara yang sederhana dan menarik, meskipun topiknya cukup kompleks.
Dua mahasiswa STTC, Milki dan Shinta, bahkan pernah menjadi asisten riset di BRIN berkat kolaborasi dengan Zulkaida.
Perintis dan penggagas STTC, Abdul Chobir, memberikan pesan mendalam kepada para lulusan. Ia menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai pesantren seperti keikhlasan, kemandirian, kesederhanaan, persaudaraan, kedisiplinan, kejujuran, dan akhlak mulia. “Nilai-nilai ini adalah modal utama bagi bangsa dalam menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Baca Juga:Indosat Tunjukkan Kinerja Stabil, Dorong Inovasi dan Daya Saing Digital NasionalJNE Gelar JLC Member Gathering di Tasikmalaya, Tingkatkan Skill dan Dukung Pertumbuhan Bisnis Member
Ia juga mengingatkan pentingnya tirakat sebagai tradisi spiritual pesantren yang rutin dijalankan di kampus STTC. Salah satunya melalui khataman Al-Qur’an setiap Jumat pagi, di mana setiap mahasiswa membaca satu juz.
Sebagai penutup, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STTC memberikan penghargaan kepada para mahasiswa berprestasi dalam bidang penelitian.
Salah satu penghargaan diberikan kepada Resta Maolina Maora, Ratih Mulyati, dan Dendi Nugraha dari Prodi Informatika atas karya ilmiah berjudul “Penerapan Natural Language Processing dan Convolutional Neural Network dalam Pengembangan Asisten Pertanian Berbasis Chatbot”. Artikel tersebut terbit dalam Cipasung Techno Pesantren Scientific Journal, Vol. 19 No. 01/2025, dan dinobatkan sebagai best paper.
Salah satu wisudawan, Rasid Sidiq, menyampaikan rasa syukurnya atas kelulusan ini. “Hari ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari langkah baru menuju masa depan yang lebih menantang,” ujarnya dia.
Ia juga berharap agar ilmu yang diperoleh selama kuliah di STTC menjadi bekal berharga untuk menapaki karier dan pengabdian kepada masyarakat. “Wisuda bukan sekadar simbol kelulusan, tapi bukti nyata dari kerja keras dan doa yang akhirnya terbayar,” tambahnya.
STTC kini telah melahirkan banyak alumni yang tersebar di berbagai sektor. Beberapa di antaranya bekerja di Bank Indonesia, perbankan nasional, perusahaan swasta, lembaga pemerintahan, serta menjadi wirausaha dan inovator muda.
Antusiasme masyarakat Tasikmalaya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di STTC pun terus meningkat setiap tahun, sejalan dengan reputasi kampus yang semakin dikenal sebagai pusat pendidikan teknologi berbasis nilai pesantren. (Ujang Nandar)
