Lini Tengah Jadi Senjata AC Milan Patahkan Rekor Kemenangan Tandang AS Roma

AC Milan
Ilustrasi pemain AC Milan Tangakpan layar Instagram@acmilan
0 Komentar

Allegri juga memanfaatkan kemampuan Loftus-Cheek dan Nkunku untuk bergerak dinamis, menciptakan kelebihan jumlah saat menyerang.

Saat menguasai bola, para penyerang Milan bertugas membuka ruang bagi gelandang untuk menusuk dari lini kedua.

Tanpa bola, mereka langsung menekan pemain lawan, mencegah Roma membangun serangan cepat lewat Dybala atau Soulé.

Baca Juga:AC Milan diminta Istirahatkan Modric: Main 191 Menit dalam 5 Hari Tak Baik untuk Pahlawan Super Usia 40 TahunSamai Catatan Gol Lautaro Martinez, Mantan Pemain Akademi Inter Jadi Incaran Bournemouth

Kombinasi agresivitas dan struktur inilah yang membuat Milan sulit ditaklukkan di kandang.

Laga ini diyakini akan menjadi duel taktis antara dua pelatih dengan pendekatan berbeda.

Gasperini mengandalkan organisasi pertahanan dan transisi cepat, sementara Allegri menekankan kontrol permainan dan keseimbangan posisi.

Roma harus tampil sabar dan disiplin, karena satu kesalahan di lini tengah bisa berujung fatal menghadapi pressing Milan.

Sementara itu, AIA (Asosiasi Wasit Italia) telah menunjuk Marco Guida sebagai pengadil lapangan.

Statistik menunjukkan Roma punya catatan kurang baik di bawah kepemimpinannya — 11 kemenangan, 9 imbang, dan 14 kekalahan dari 34 pertandingan, termasuk tiga kekalahan terakhir melawan Milan (2023, 2020, dan 2018).

Dengan begitu banyak faktor di atas lapangan, duel ini lebih dari sekadar perebutan tiga poin.

Baca Juga:AC Milan Tak Punya Penyerang Saat Lawan AS Roma, Allegri Siapkan Formula Baru untuk Kejutkan GasperiniJadi Pelatih Juventus, Ultras Napoli Tuding Spalletti Pengkhianat

Ini adalah pertarungan karakter: Roma dengan ketangguhan tandangnya, dan Milan dengan dominasi lini tengahnya.

Siapa pun yang menang di San Siro, akan mengirim pesan kuat dalam perburuan Scudetto musim ini.

0 Komentar