RADARTASIK.ID – Duel panas di San Siro Senin (3/11) dini hari nanti akan menjadi ujian besar bagi AS Roma yang tengah melaju kencang di Serie A.
Setelah memetik kemenangan beruntun atas Sassuolo dan Parma, Giallorossi datang ke Milan dengan percaya diri .
Namun, di hadapan publik San Siro, mereka harus berhadapan dengan kekuatan terbesar Rossoneri musim ini, lini tengah besutan Massimiliano Allegri yang begitu solid dan seimbang.
Baca Juga:AC Milan diminta Istirahatkan Modric: Main 191 Menit dalam 5 Hari Tak Baik untuk Pahlawan Super Usia 40 TahunSamai Catatan Gol Lautaro Martinez, Mantan Pemain Akademi Inter Jadi Incaran Bournemouth
AS Roma memang sedang luar biasa di laga tandang. Dalam empat pertandingan terakhir di luar Stadion Olimpico, tim asuhan Gian Piero Gasperini selalu menang.
Anehnya, mereka tampil lebih garang, disiplin, dan efisien saat jauh dari tekanan suporter sendiri.
Terakhir, kemenangan tipis 1-0 atas Sassuolo lewat gol tunggal Paulo Dybala menegaskan karakter tangguh mereka: efektif dan tak mudah goyah jika bermain jauh dari Olimpico.
Bahkan, dari empat laga tandang tersebut, Roma hanya kebobolan tiga gol, catatan pertahanan terbaik di Serie A sejauh ini.
Gasperini sendiri mengakui bahwa performa timnya di kandang lawan justru lebih konsisten.
“Kami harus berhati-hati, karena di kandang kami kadang terlalu banyak ingin mendominasi. Di tandang, kami lebih fokus dan efektif,” ujarnya kepada DAZN usai laga di Mapei Stadium.
Namun, misi memperpanjang rekor sempurna di laga tandang akan mendapat tantangan berat di Milan.
Baca Juga:AC Milan Tak Punya Penyerang Saat Lawan AS Roma, Allegri Siapkan Formula Baru untuk Kejutkan GasperiniJadi Pelatih Juventus, Ultras Napoli Tuding Spalletti Pengkhianat
Rossoneri yang sempat kehilangan dua poin dalam dua laga terakhir, siap bangkit di depan pendukung sendiri.
Allegri tengah membangun tim dengan pondasi fisik yang kuat, dan semua berawal dari lini tengah.
Jika Roma unggul dalam organisasi pertahanan, maka kekuatan utama Milan justru terletak di tengah.
Trio Fofana, Modric, dan Ricci menjadi mesin utama yang menjaga keseimbangan permainan.
Mereka bukan hanya tangguh dalam duel dan pressing tinggi, tapi juga cerdas dalam menjaga ritme, mengatur penguasaan bola, serta memanfaatkan ruang dengan pergerakan tanpa bola.
Gelandang Milan punya kemampuan lengkap: teknik, tenaga, dan disiplin.
Mereka pintar menciptakan kepadatan di area tengah, memaksa lawan bermain melebar, lalu menyerang balik dengan cepat melalui sisi sayap.
