Eks Anggota DPR RI Soroti Banjir di Sukaratu Tasikmalaya, Tambang Pasir Galunggung Disinyalir Jadi Penyebab

banjir di sukaratu
Anggota DPR RI Komisi IX periode 2014-2024, Hj Nurhayati Effendi. (Hj Nurhayati/Instagram)
0 Komentar

Di daerah sekitar Galunggung, aktivitas tambang pasir berjalan tanpa sistem pengelolaan limbah dan penahan air yang memadai, sehingga air bercampur pasir langsung mengalir ke permukiman saat hujan deras.

3. Tata Ruang yang Abai Risiko

Permukiman warga yang terletak di jalur air lama tidak dilengkapi dengan sistem peringatan dini, yang mengakibatkan warga tidak memiliki cukup waktu untuk mengamankan diri.

4. Koordinasi Antarinstansi yang Lemah

Kelemahan dalam koordinasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan pemerintah daerah seringkali membuat penanganan bencana bersifat reaktif, bukan preventif.

Baca Juga:Tanggul Tambang Pasir Galunggung Jebol, Puluhan Rumah di Sukaratu Tasikmalaya TerendamUsai Dilimpahkan ke Kejari Bandung, Bos Pasir Galunggung Kini Dititip di Lapas Kebonwaru

”Ini bukan bencana alam murni. Ini bencana akibat kelalaian,” tegas tokoh perempuan asal Tasikmalaya ini.

Solusi yang Harus Dijalankan

Sebagai langkah konkret, Nurhayati menegaskan, solusi untuk mengatasi masalah ini harus lebih dari sekadar rapat koordinasi.

Tindakan nyata dan terukur adalah hal yang mutlak diperlukan untuk mencegah bencana serupa di masa depan.

Beberapa langkah yang perlu segera diambil antara lain:

1. Audit Menyeluruh Tanggul dan Tambang

Pemerintah harus segera melakukan audit kondisi tanggul dan sistem pembuangan limbah di wilayah hulu, serta mempublikasikan hasilnya untuk transparansi.

2. Perkuat Infrastruktur Penahan Air dan Drainase

Pembangunan saluran air alternatif yang dapat menampung debit air hujan ekstrem perlu diprioritaskan untuk mencegah banjir yang merusak pemukiman.

3. Tata Ulang Zona Permukiman Rawan

Kawasan permukiman yang rawan banjir harus segera direlokasi atau diberi proteksi fisik yang lebih baik.

4. Libatkan Warga dalam Pengawasan

Warga harus dilibatkan dalam pengawasan aktif terhadap kondisi sungai dan tanggul, serta diberdayakan untuk melaporkan kerusakan secara cepat.

Baca Juga:Tambang Pasir di Kawasan Gunung Galunggung Harus Dihentikan Total, Begini Kata Walhi dan Analis LingkunganMasih Tak Percaya Bos Pasir Galunggung Ditahan, Netizen: Maenyak Loba Duit Dipenjara?

5. Perkuat Kolaborasi Antarinstansi

Koordinasi antara BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas ESDM harus diperkuat dengan satu peta dan satu data untuk menghindari penanganan yang terpisah-pisah.

6. Anggaran dan Akuntabilitas

Anggaran untuk penanggulangan bencana harus diarahkan untuk perbaikan sistem yang berkelanjutan, bukan hanya bantuan darurat yang sesaat.

Membaca Alam dengan Bijak, Bukan Menyalahkannya

Nurhayati menegaskan, alam tidak pernah salah. Yang seringkali salah adalah cara manusia memperlakukan alam.

0 Komentar