Ia juga kalah dalam lebih dari separuh duel darat, digocek lawan tiga kali, dan kehilangan bola sembilan kali.
Meski begitu, Modric tetap memberikan kontribusi penting: 92% akurasi umpan secara keseluruhan, tujuh kali pemulihan bola, serta satu blok krusial.
Namun performa tersebut menunjukkan bahwa ia mulai kehabisan tenaga, terutama karena jarang mendapat dukungan dari Samuele Ricci dan Youssouf Fofana yang juga tampak kelelahan.
Baca Juga:Samai Catatan Gol Lautaro Martinez, Mantan Pemain Akademi Inter Jadi Incaran BournemouthAC Milan Tak Punya Penyerang Saat Lawan AS Roma, Allegri Siapkan Formula Baru untuk Kejutkan Gasperini
Kekhawatiran bukan pada kualitas Modric, melainkan pada cara penggunaannya. Di usia 40 tahun, memaksanya tampil hampir di setiap laga jelas berisiko.
Allegri harus cermat mengatur rotasi jika tak ingin kehilangan sosok berpengaruh itu di tengah musim karena kelelahan atau cedera.
Kabar baiknya, Ardon Jashari dan Adrien Rabiot sudah mulai pulih, sementara Ricci diharapkan bisa menemukan kembali performa dan kepercayaan dirinya.
Rotasi menjadi mutlak, sebab memainkan Modric selama hampir dua jam dalam lima hari bukanlah strategi ideal, bahkan untuk seorang legenda yang seakan tak menua sekalipun.
