RADARTASIK.ID – Kekalahan di San Siro membuat situasi Fiorentina semakin suram. Setelah dihajar Inter Milan 3-0, tim asuhan Stefano Pioli kini terperosok ke zona degradasi dengan hanya empat poin dari delapan pertandingan.
Raihan Ini menjadi awal musim terburuk dalam sejarah klub berusia 99 tahun itu, bahkan lebih buruk dari catatan kelam musim 1977/78.
Fiorentina kini menempati posisi kedua terbawah klasemen Serie A dengan poin yang sama dengan Pisa, hanya unggul satu poin dari juru kunci Genoa.
Baca Juga:Walter Sabatini: Spalletti Akan Jadikan Yildiz Seperti Kvaratskhelia di NapoliAndrea Longoni: AC Milan Berhenti Menang karena Tak Punya Striker yang Bisa Mencetak Gol
Sementara itu, para suporter Inter di San Siro turut “menyiram garam” di luka lama Pioli, yang pernah menukangi AC Milan.
“Pioli’s on fire!” teriak penonton, memelesetkan chant terkenal milik Milan yang dulu digunakan untuk mendukungnya.
Namun kali ini, nyanyian itu berubah menjadi ejekan yang menambah beban bagi pelatih berusia 59 tahun tersebut.
Dengan hanya empat poin dari delapan laga, tekanan terhadap Pioli kian berat, karena La Viola belum pernah melakoni sembilan pekan awal tanpa kemenangan yang membuat posisi sang pelatih di kursi panas kini benar-benar berada di ujung tanduk.
Direktur olahraga Daniele Pradè mencoba meredam kepanikan usai laga melawan Inter.
“Ini bukan pertandingan yang menentukan,” ujarnya, berusaha menenangkan suasana.
Namun ia sadar, dua laga berikutnya akan menjadi titik balik nasib klub—dan masa depan Pioli.
Baca Juga:Evelina Christillin: Tudor Korban Kebijakan Geng Prancis di JuventusHobi Rebut Pacar Teman, Fans AS Roma Tuding Nicola Zalewski Pengkhianat
Akhir pekan nanti, Fiorentina akan menjamu Lecce di Stadion Artemio Franchi, disusul duel hidup-mati kontra Genoa. Dua pertandingan itu disebut-sebut akan menjadi penentu nasib Pioli.
Pradè sendiri masih enggan mengambil keputusan ekstrem, mengingat kontrak sang pelatih masih berlaku tiga tahun dengan nilai €3 juta per musim.
Namun, bila hasil buruk berlanjut, sulit membayangkan situasi yang bisa menyelamatkan Pioli dan pemecatan tampaknya akan menjadi satu-satunya jalan keluar bagi klub untuk mengakhiri momen negatif yang tak berujung ini.
Meski berada di bawah tekanan, Pioli menegaskan bahwa fokusnya bukan pada masa depan pribadi, melainkan bagaimana memperbaiki performa tim.
