RADARTASIK.ID – Situasi di Juventus kembali menjadi sorotan setelah pemecatan Igor Tudor, dan kali ini kritik datang dari salah satu pendukung terkenal klub, Evelina Christillin.
Dalam wawancara di Radio 1, Christillin menilai bahwa Tudor bukanlah penyebab utama krisis Juventus.
Ia menuding adanya kebingungan di level manajemen, terutama setelah masuknya sejumlah eksekutif asal Prancis ke dalam struktur klub.
Baca Juga:Napoli Kokoh di Puncak Klasemen, Conte Kembali Sindir Presiden Inter MilanCostacurta Sarankan Allegri Cadangkan Leao: Jika Ia Bermain, Milan Kebobolan
“Kesalahannya tidak sepenuhnya ada pada Tudor,” ujar Christillin seperti dikutip TuttoJuve.com.
“Namun, seperti yang sering terjadi, pelatih selalu menjadi pihak pertama yang dikorbankan. Sejak era Allegri pertama, Juventus sudah berganti tujuh pelatih. Ini menunjukkan adanya kecenderungan yang jelas: masalahnya bukan hanya di bangku pelatih,” tegasnya.
Menurut Christillin, kesalahan besar justru terjadi di tingkat atas dan menyoroti manajemen klub yang tidak memiliki arah jelas dan kebijakan transfer yang tidak efektif.
“Klub ini sudah menghabiskan sekitar 300 juta euro—lebih besar dari Real Madrid—tetapi hasilnya tidak seberapa,” ungkapnya.
“Seharusnya tanggung jawab dibagi dari atas ke bawah, bukan hanya dibebankan kepada pelatih yang sedang bekerja,” sindirnya.
Pernyataan itu dianggap banyak pihak sebagai sindiran langsung terhadap struktur manajemen baru Juventus, yang kini dipimpin oleh sejumlah figur asal Prancis seperti Damien Comolli (General Manager Sepak Bola) dan François Modesto, yang bergabung pada Juli 2025 sebagai direktur teknis.
Keduanya disebut berperan besar dalam menentukan arah proyek olahraga klub, termasuk strategi transfer dan perencanaan jangka panjang.
Baca Juga:Legenda AC Milan dan AS Roma Dukung Spalletti Latih JuventusGagal Eksekusi Penalti ke Gawang Napoli, Camarda Menangis di Bangku Cadangan
Christillin juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap manajemen yang diam dan tidak memberikan kejelasan publik terkait proyek baru Juventus.
“Dalam beberapa minggu terakhir, selain Tudor, kita sama sekali tidak mendengar suara dari pihak klub. Akan sangat baik jika mereka menjelaskan apa sebenarnya rencana mereka,” tuturnya.
“Sekarang para eksekutif asal Prancis memegang posisi penting di dewan direksi, dan menarik untuk mengetahui apa yang mereka pikirkan,” pungkasnya.
Kritik itu memperkuat kesan bahwa Tudor hanyalah korban dari kebijakan internal yang belum stabil.
