Diduga Alami Gizi Buruk Selama 40 Tahun, Warga Kota Tasikmalaya Ini Akhirnya Meninggal Dunia

pria diduga alami gizi buruk 40 tahun
Keluarga berada di pemakaman almarhum Usep, pria yang sepanjang hidupnya mengalami keterbatasan fisik karena dugaan gizi buruk, Rabu (29/10/2025). (Ayu Sabrina/radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Rabu pagi (29/10/2025), Radar berniat mengangkat berita tentang kehidupan Usep (40), seorang pria yang sejak kecil diduga mengalami gizi buruk dan keterbatasan fisik di Kampung Golempang, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.

Niatnya sederhana, menggambarkan kenyataan di lapangan tentang akses gizi dan layanan kesehatan yang kerap luput dari perhatian publik. Bukan untuk mengumbar aib, tetapi untuk memahami kenyataan di balik rumah-rumah sunyi yang jarang dijangkau.

Namun sekitar pukul 11.00 siang, kabar duka lebih dulu datang. Usep, pria yang telah terbaring selama 40 tahun di rumah sederhana di ujung kampung itu, meninggal dunia pada jam 9, sebelum jurnalis radartasik.id tiba.

Baca Juga:Masih Tak Percaya Bos Pasir Galunggung Ditahan, Netizen: Maenyak Loba Duit Dipenjara?Sindiran Gubernur Jabar untuk Pangandaran: Wajah Bupati Glowing Tapi Wilayahnya Banyak Sampah Berserakan

Sejak lahir pada tahun 1985, Usep tumbuh sebagai anak yang tampak sehat.

Namun ketika berusia tiga bulan, ia mengalami kejang demam hebat, dikenal masyarakat sebagai step.

Sejak hari itu, hidupnya berubah total. Pertumbuhannya berhenti. Ia tak pernah lagi mampu bangkit dari tempat tidurnya.

Selama empat dekade, tubuhnya yang kian ringkih hanya terbaring di ranjang di ruang tengah. Tangannya kaku, kulitnya menipis, dan komunikasi dilakukan dengan bahasa isyarat sederhana yang hanya dimengerti keluarganya.

Meski demikian, dalam keterbatasannya, Usep masih berusaha bergerak. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ia sering mencoba berpindah dari kasur menuju kamar mandi dengan menyeret tubuhnya.

Kadang dengan menggesekkan tangan di lantai, kadang dengan posisi telentang, mendorong diri menggunakan punggung.

“Kalau mandi, saya mandiin di kamar mandi seperti orang biasa. Dia berusaha jalan sendiri, geser-geser pake tangan atau punggungnya, pelan-pelan,” tutur Una, kakak iparnya, lirih.

Baca Juga:Guru Ikut Bimtek, Siswa Belajar Mandiri Tiga Hari, Orang Tua Keluhkan Dampak Pelatihan KKG di Bungursari!Polda Jabar Benarkan Bos Pasir Galunggung Sudah Ditahan Sejak Lama, Berkas Kasusnya Sudah P21

Una telah mengurus Usep sejak berusia 17 tahun, saat kedua orang tua Usep meninggal dunia.

“Sejak umur tiga bulan sudah begitu. Sekarang usianya 40 tahun. Gak bisa makan sendiri, minum disuapin, mandi juga dimandiin. Gak bisa bergerak banyak sama sekali,” ucapnya pelan.

Bagi keluarga, kehidupan Usep adalah bentuk kesabaran yang panjang. Tak ada vonis medis yang jelas tentang penyakitnya.

Tak ada pula perawatan berkala dari tenaga kesehatan, meski Usep memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).

0 Komentar