Bersama Bank Indonesia, Batik Dahon Pangandaran Mendunia, Gunakan Teknik Ecoprint dan Angkat Motif Flora

BATIK
Owner Batik Dahon, Elin Herlina (kanan) menunjukkan batik ecoprint dengan teknik kukus, beberapa waktu lalu. (Lisna Wati/Radartasik.id)
0 Komentar

Pertama, Teknik Ponding, disebut juga teknik pukul daun, karena prosesnya dilakukan dengan memukul daun ke permukaan kain agar pigmen warnanya berpindah. Hasilnya motif daun terlihat detail dan alami, seperti cetakan asli daun. Warna pun cenderung lembut serta organik.

Kedua, Teknik Kukus (Steaming). Teknik ini menggunakan uap panas untuk membantu pigmen daun menempel lebih kuat pada kain. Hasilnya motif lebih lembut dan menyatu dengan serat kain. “Warna pun lebih pekat serta tahan lama, hal ini lantaran pigmen daun benar-benar terserap lewat uap panas,” jelasnya.

Dengan proses alami ini, sambung Elin, Batik Dahon memiliki keunggulan dibandingkan batik jenis lainnya. Di antaranya ramah lingkungan, punya nilai estetika dan filosofis tinggi dan tentunya motifnya unik.

Baca Juga:Peringati HORI ke-79, Kemenkeu Satu Priangan Timur Gelar Baksos untuk ODGJ Yayasan Mentari HatiTumbuhkan Kreativitas Anak, Alhambra Hotel & Convention Tasikmalaya Gelar Kids Artventure Coloring Competition

“Motifnya eksklusif, setiap lembar batik punya pola unik dan tidak bisa disalin 100 persen,” ungkapnya.

Di samping kain batik, Batik Dahon punya produk turunannya yakni kemeja, baju outer, iket kepala, pasmina, tas goni, totebag, sepatu, kain dan kaus. Harganya mulai Rp 200 ribu hingga Rp 600 ribuan.

Elin bercerita, sebelum namanya besar seperti sekarang, Batik Dahon mengalami kesulitan penjualan karena belum banyak masyarakat yang mengetahui adanya Batik Dahon Pangandaran. “Untungnya, di tahun 2021 saya mulai dibina oleh Bank Indonesia Tasikmalaya,” ujarnya.

Bentuk pembinaannya mencakup: pendampingan dalam peningkatan kapasitas produksi dan kualitas desain, pelatihan manajemen keuangan (SIAPIK) dan digital marketing untuk memperluas pasar.

Selain itu, sambungnya, BI juga memfasilitasi pameran dan promosi di berbagai event strategis Bank Indonesia seperti Karya Kreatif Indonesia (KKI) dan Jayantara Priangan Timur.

Bahkan Batik Dahon diikutkan fashion show dengan desainer Nasional Ria Baraba pada kegiatan Pagelaran Kreasi Priangan Timur (PKPT) PKPT 2021 dan pada PKPT 2024 bekerja sama dengan desainer Hengki Kawilarang. BI pun memfasilitas kolaborasi lintas lembaga dengan Dekranasda serta Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Pangandaran.

Tak heran, kata Elin, setelah pembinaan dari BI, Batik Dahon mulai dikenal luas. “Produk kami mulai banyak dilirik, tentunya omzet pun semakin meningkat. Berkembangnya Batik Dahon ini ikut menggeliatkan ekonomi dan pariwisata daerah Pangandaran lewat penyerapan tenaga kerja,” katanya.

0 Komentar