TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID — Trotoar di atas saluran air yang berlokasi di Jalan Empang Pasar Mambo, Kelurahan Yudanegara, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, ambruk pada Senin malam (27/10) sekitar pukul 20.00 WIB.
Bagian yang runtuh membentang sekitar tiga meter, tepat di depan deretan kios dan lapak pedagang kaki lima. Di bawahnya, menganga lubang sedalam lebih dari satu meter yang memperlihatkan kondisi tanah yang tergerus air.
Kasmawi (52), pedagang bakso yang berjualan di lokasi tersebut, menjadi korban langsung. Dua gerobak dagangannya ikut terperosok dan hancur. Dengan nada pasrah, ia bercerita bahwa kerusakan trotoar di kawasan itu sebenarnya sudah terlihat sejak lama, namun tak pernah ada perbaikan.
Baca Juga:Masalah Pertemanan Berujung Hilang Nyawa di Cihideung TasikmalayaSaluran Irigasi Tertutup Tembok Cor di Jalan Sutsen Kota Tasikmalaya Dipenuhi Sampah
“Udah lama masalah ini mah. Dari dulu udah kelihatan legok (ambles). Mungkin erosi air dari bawah. Kejadiannya pas Senin malam, hujan deras, air banyak, terus tahu-tahu ambruk,” kata Kasmawi saat ditemui, Rabu (29/10).
Ia menuturkan, perbaikan terakhir di kawasan itu dilakukan beberapa tahun sebelum pembangunan pedestrian Jalan KHZ Mustofa. Sejak pandemi Covid-19, trotoar di Jalan Empang tak tersentuh program perbaikan.
“Udah lama banget enggak diperbaiki. Kalau hujan besar, air ngumpul di sini, ya jadi khawatir juga. Tapi kalau enggak banjir, ya paling dilewatin aja sama orang,” ujarnya.
Kondisi trotoar yang rusak parah itu kini tak hanya membahayakan pejalan kaki, tapi juga kendaraan. Sebab di sisi trotoar terdapat area parkir yang kini ikut tergerus. Bahkan, aspal di tepi badan jalan mulai retak dan bergoyang ketika diinjak.
“Badan jalan sebelah trotoar ini udah goyang, saya loncat-loncat juga goyang. Kalau terus dibiarkan, bisa ambruk semua,” kata Kasmawi sambil menunjukkan lokasi yang retak.
Pantauan di lapangan, sebagian besar lapisan trotoar yang runtuh sudah lapuk. Di bawahnya terdapat saluran air yang tertutup lumpur dan sampah. Diduga, aliran air yang tersumbat itu membuat tekanan dari bawah meningkat hingga menyebabkan tanah amblas. Kondisi ini juga diperparah dengan genangan banjir yang kerap muncul setiap hujan deras.
