Kini, meski gaung kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi mulai senyap, jejaknya tetap meninggalkan catatan reflektif bagi daerah.
Kota Tasikmalaya memilih jalur berbeda—mengolah gagasan pendidikan anak dengan menyesuaikan realitas sosialnya sendiri. Semangat membentuk anak yang disiplin, tangguh, dan berkarakter tetap dijaga, namun tanpa mengabaikan hak, kenyamanan, dan kesejahteraan mereka. (Ayu Sabrina)
