“Masalahnya, belum semua warga tahu. Sosialisasinya belum menyeluruh, apalagi bagi warga di pinggiran kota, yang kami istilahkan Diskotik — di sisi kota saeutik,” ujar Viman.
Selain itu, Pemkot juga menjalin kerja sama dengan forum tenaga kerja serta lembaga pelatihan kerja (LPK) untuk membuka peluang hingga ke luar negeri. Beberapa LPK di Tasikmalaya bahkan sudah memiliki jaringan kerja ke Jepang.
“November nanti ada LPK yang siap mengirim tenaga kerja ke Jepang. Jadi ini bagian dari upaya kami memperluas kesempatan,” tambahnya.
Baca Juga:Masih Tak Percaya Bos Pasir Galunggung Ditahan, Netizen: Maenyak Loba Duit Dipenjara?Sindiran Gubernur Jabar untuk Pangandaran: Wajah Bupati Glowing Tapi Wilayahnya Banyak Sampah Berserakan
Namun di luar segala program, Viman menekankan satu hal penting, yakni daya tahan pemuda dalam menghadapi situasi yang ada.
“Anak muda sekarang pintar, akses ilmu mereka jauh lebih luas. Tapi ketahanan mentalnya yang harus diperkuat. Pemerintah juga punya PR besar: menanamkan budaya santun dan kerja keras sejak dini,” pungkasnya. (Ayu Sabrina)