Guru Didorong Melek Investasi, Pergunu Kota Tasikmalaya Gelar Sekolah Pasar Modal

SEMINAR
Narasumber dan peserta foto bersama dalam kegiatan Sekolah Pasar Modal yang digelar oleh PC Pergunu Kota Tasikmalaya, Sabtu (25/10/2025). (Fitriah Widayanti/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan di kalangan pendidik, Pimpinan Cabang (PC) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kota Tasikmalaya menggelar kegiatan Sekolah Pasar Modal (SPM) di SMK NU Kota Tasikmalaya, Sabtu (25/10/2025).

Kegiatan ini diikuti sekitar 90 peserta dari kalangan guru maupun masyarakat umum, dan menghadirkan sejumlah narasumber dari lembaga keuangan resmi, di antaranya Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat, Achmad Dirgantara, Perwakilan OJK Tasikmalaya, Tubagus Aria, serta Perwakilan Korea Investment dan Sekuritas Indonesia (KISI) Bandung, Childan Berliana Arifin.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta mendapat pembekalan seputar literasi keuangan, pentingnya berinvestasi, cara mengenali investasi legal dan ilegal, hingga simulasi analisis saham menggunakan aplikasi IDX Mobile.

Baca Juga:Peringati HORI ke-79, Kemenkeu Satu Priangan Timur Gelar Baksos untuk ODGJ Yayasan Mentari HatiTumbuhkan Kreativitas Anak, Alhambra Hotel & Convention Tasikmalaya Gelar Kids Artventure Coloring Competition

Ketua PC Pergunu Kota Tasikmalaya, Patoni MPd, menjelaskan bahwa kegiatan ini digelar untuk mendorong para guru agar memiliki kesadaran dalam merancang masa depan finansial melalui investasi.

“Pentingnya sekolah pasar modal ini adalah untuk mendorong para guru, khususnya guru NU, supaya punya financial planning. Minimal ketika sudah tidak produktif lagi, mereka tetap punya penghasilan dari hasil investasi,” ujarnya.

Menurutnya, guru perlu mulai mengubah cara pandang terhadap uang, bukan hanya bekerja untuk mendapatkan penghasilan, tetapi juga menyiapkan agar uang bisa ‘bekerja’ bagi mereka di masa depan.

“Kalau sekarang kita bekerja untuk mendapatkan uang, nanti uang yang bekerja untuk kita,” tuturnya.

Patoni menyebutkan, meskipun kegiatan ini pada awalnya ditujukan bagi para guru, namun antusiasme masyarakat umum juga cukup tinggi.

“Sebetulnya sasaran utama kami guru, tapi ternyata masyarakat umum juga membutuhkan, jadi kegiatan ini terbuka untuk siapa saja,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menilai peran guru sangat strategis dalam membentuk kesadaran finansial masyarakat. Guru, kata Patoni, memiliki potensi besar sebagai agen perubahan dalam membangun mindset ekonomi yang sehat dan produktif.

Baca Juga:Bersihkan 80 Kg Sampah di JB Lanud, Hotel Santika Tasikmalaya Kampanyekan “Nirundak” Ningali Runtah, Candak!145 Wisudawan UMB Tasikmalaya Dilantik, Sudah Banyak yang Bekerja Sebelum Lulus 

“Guru itu punya jiwa memberi pencerahan. Baik kepada siswanya maupun lingkungannya. Jadi secara tidak langsung mereka bisa menularkan pemahaman tentang literasi keuangan kepada masyarakat,” tuturnya.

0 Komentar