“Anak-anak perlu tahu sejak dini bagaimana menjaga diri dan menghargai teman. Untuk SMP dan pesantren, nanti kami siapkan materi khusus soal kekerasan seksual pada remaja,” ungkap Elvira.
Dalam program ini, para kader membawa pesan sederhana namun krusial:
“Berani bicara, jangan diam.”
PKK juga mengedukasi masyarakat agar memahami hukum, tidak menyalahkan korban, dan berani melapor.
“Kami sosialisasikan kesadaran hukum supaya masyarakat berani speak up. Minimal cerita ke orang terdekat dulu. Kami pastikan kerahasiaan mereka aman,” tegasnya.
Baca Juga:Masih Tak Percaya Bos Pasir Galunggung Ditahan, Netizen: Maenyak Loba Duit Dipenjara?Sindiran Gubernur Jabar untuk Pangandaran: Wajah Bupati Glowing Tapi Wilayahnya Banyak Sampah Berserakan
Langkah PKK Tasikmalaya ini menandai perubahan penting. Dari organisasi yang dulu identik dengan kegiatan rumah tangga, mereka kini menjelma menjadi kekuatan sosial yang berani menembus tabu.
Di tengah meningkatnya kasus kekerasan seksual, PKK tak lagi menunggu instruksi, mereka turun langsung, membangun perlindungan dari akar keluarga.
(Ayu Sabrina)
