Dalam laga melawan Villa, Guardiola menurunkannya sebagai gelandang bertahan (nomor 6) menggantikan Rodri yang cedera.
Namun peran itu terbukti tak cocok bagi mantan pemain AZ Alkmaar tersebut.
Reijnders bukan tipe gelandang penghancur. Ia lebih nyaman berperan sebagai nomor 8 atau 10, mengatur serangan dan menusuk ke depan.
Baca Juga:Francesco Repice Yakin Spalletti Akan Gantikan Tudor di Juventus: “Ia Mau Pergi ke Turin Tanpa Dibayar”Gerry Cardinale Bantah Cari Duit di AC Milan: “Saya Berlusconi 2.0”
Hasilnya, ketika dipaksa bermain lebih dalam, kelemahannya dalam bertahan terekspos dan tak memenangkan satu pun dari tujuh duel di lini tengah dan gagal melakukan tekel penting yang membuat Villa pun dengan mudah mengontrol permainan di area itu.
Meski ada pembelaan karena Guardiola terlalu memaksakan peran baru, para suporter tetap tak puas. Mereka menilai Reijnders tak menunjukkan keinginan untuk berjuang lebih keras.
Kekalahan dari Villa membuat media sosial City dibanjiri komentar sinis, bahkan beberapa menyebut transfernya sebagai “perampokan” dari pihak AC Milan.
Musim lalu di Milan, Reijnders mencatat 15 gol dan 5 assist, menjadi salah satu gelandang paling produktif di Serie A.
Namun di Inggris, keseimbangan itu hilang: ketika kontribusi ofensifnya menurun, kelemahan bertahannya semakin tampak dan Guardiola pun belum menemukan cara terbaik memanfaatkan bakatnya.
Kini, para penggemar City berharap Reijnders bisa segera beradaptasi dan menemukan ritme seperti di Milan.
Ia masih memiliki kualitas teknik luar biasa dan visi permainan tajam, tapi harus menambah agresivitas serta konsistensi agar bisa menjadi sosok penting seperti Kevin De Bruyne.
Baca Juga:Atalanta vs AC Milan: Peluang Terakhir Santiago Gimenez Akhiri Paceklik GolJurnalis Italia Anggap Juventus Ikuti Jejak Moratti di Inter Milan: Hobi Pecat Pelatih
Jika tidak, tekanan akan semakin berat. Dengan label harga 70 juta euro dan reputasi dari Italia, Reijnders kini dihadapkan pada ujian besar untuk membuktikan bahwa City tidak salah membelinya dan “perampokan” itu hanyalah anggapan sesaat dari fans yang kehilangan kesabaran.
