Terima Kritikan dari Gubernur, Pemkab Pangandaran Akui Masih Banyak Pekerjaan Rumah

sampah di pangandaran
Tumpukan sampah di sekitar kawasan wisata Pantai Pangandaran. (Deni Nurdiansah/radartasik.id)
0 Komentar

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Pangandaran, Tedi Garnida, mengatakan Pemkab sudah pernah menindaklanjuti kasus “getok harga” di Pantai Pangandaran.

“Karena dulu memang pernah ada kasus soal makan ikan mas harga Rp500 ribu, lalu makan mie Rp45 ribu,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, pihaknya memasang spanduk dan mengimbau wisatawan agar menanyakan harga sebelum membeli.

Baca Juga:Sindiran Gubernur Jabar untuk Pangandaran: Wajah Bupati Glowing Tapi Wilayahnya Banyak Sampah BerserakanGuru Ikut Bimtek, Siswa Belajar Mandiri Tiga Hari, Orang Tua Keluhkan Dampak Pelatihan KKG di Bungursari!

“Kita sudah menyampaikan ke pedagang untuk mencantumkan harga. Ya, kita memang harus mengingatkan lagi kepada mereka,” ujarnya.

Namun, Tedi mengaku pihaknya tidak bisa mengintervensi harga karena tidak ada standar harga resmi di kawasan wisata.

“Satu-satunya cara ya transparansi harga oleh pedagang,” ungkapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pangandaran, Dedi Surachman, juga menanggapi kritik soal sampah di kawasan wisata. Ia mengakui kondisi yang disampaikan KDM benar adanya, namun hal itu terjadi sebelum sampah diangkut.

“Karena pagi-pagi belum diangkut, sehingga terlihat menumpuk,” katanya.

Menurutnya, petugas selalu mengangkut sampah setiap hari.

“Kalaupun di siang hari masih ada yang belum terangkut, itu karena masih proses. Tidak cukup hanya satu jam, semua butuh waktu,” jelasnya. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar