RADARTASIK.ID – Situasi semakin genting di kubu Fiorentina usai media Italia Calciomercato melaporkan laga melawan Inter Milan di Stadion San Siro bisa menjadi penentu nasib Stefano Pioli di kursi pelatih Viola.
Kekalahan beruntun dan performa buruk di awal musim membuat masa depan Pioli saat ini terancam pemecatan.
Fiorentina kini terdampar di zona degradasi. Suasana di ruang ganti tegang, sementara hubungan antara pelatih, pemain, dan suporter semakin panas.
Baca Juga:Dybala Terlahir Kembali, Fans AS Roma: Kami Akan Memenangkan ScudettoRahasia Gasperini Bawa AS Roma ke Puncak Klasemen: Tak Pernah Kalah di Laga Tandang
Saat kekalahan melawan Bologna di Stadion Franchi, teriakan keras terdengar dari tribun: “Kalau kami turun ke Serie B, kalian semua akan bertanggung jawab!”
Para penggemar Viola sudah kehabisan kesabaran. Bahkan, direktur klub Alessandro Ferrari dikabarkan sempat adu mulut dengan salah satu pendukung.
Di tengah tekanan besar itu, Pioli bukan hanya kehilangan kepercayaan publik, tetapi juga berisiko terkena sanksi karena reaksinya yang berlebihan di lapangan.
Ketika datang ke Florence, Stefano Pioli dipandang sebagai sosok ideal untuk mengangkat performa Fiorentina.
Namun, harapan itu kini berubah menjadi perjuangan bertahan hidup dan dalam beberapa bulan terakhir, keputusan taktiknya banyak dipertanyakan.
Tim tampil tanpa identitas jelas, dan komentar Pioli selepas pertandingan sering kali membingungkan.
“Saya tidak bilang kami tertinggal dua poin!” serunya dengan nada tinggi kepada wartawan setelah laga melawan Bologna yang berakhir imbang 2-2.
Baca Juga:Real Madrid Tumbangkan Barcelona, Vinicius Ledek Habis Lamine YamalDel Piero Minta Juventus Tak Pecat Tudor: Ganti Pelatih Juga Tak Akan Menangkan Scudetto
Ucapan itu hanyalah satu dari serangkaian ledakan emosi sang pelatih. Sebelumnya, ia pernah menyela siaran langsung Luca Toni di DAZN dan beradu argumen dengan Luca Marchegiani di Sky Sport.
Bahkan, sebelum laga Liga Konferensi melawan Rapid Vienna, Pioli menepis isu perselisihan internal antara pelatih dan pemain sebagai “rekayasa media”.
Namun jelas kegugupan itu semakin terlihat. Setelah gagal mengalahkan Bologna d kandang, ia mencoba menenangkan situasi dengan berkata:
“Kami punya lebih banyak peluang dari mereka, lihat saja statistiknya,” paparnya.
Sayangnya, pernyataan itu bertolak belakang dengan penampilan buruk tim di lapangan.
Kamis tanggal 30 November nanti, ujian paling berat menanti. Fiorentina akan melawan Inter Milan, tim yang dikenal sulit dikalahkan dan tengah mencari pelampiasan setelah kalah dari Napoli.
